Karena Paksakan Latihan Tanpa Masker
KEDIRI- Kekhawatiran pemain Persik bisa cedera atau sakit jika memaksa berlatih di Stadion Brawijaya akhirnya terbukti. Kemarin, dua pilar Macan Putih-julukan Persik tidak bisa berlatih. Mereka adalah gelandang Tamsil Sijaya dan striker Jean Paul Boumsong. \"Saya demam dan batuk-batuk setelah latihan Senin sore (17/2),\" ujar Tamsil kemarin.
Tamsil mengaku tidak tahu kenapa kondisi tubuhnya langsung drop setelah berlatih. Dia menduga abu vulkanis pascaerupsi Gunung Kelud yang menyelimuti lapangan Stadion Brawijaya jadi penyebabnya. \"Mungkin kena debu karena saya tidak memakai masker saat latihan,\" ujarnya.
Namun demikian, Tamsil tidak dirawat di rumah sakit. Dia memilih untuk istirahat di mes Persik, Jalan PK Bangsa Kota Kediri. \"Mudah-mudahan segera sembuh dan bisa latihan lagi,\" harap pemain asal Makassar ini.
Hal yang sama dialami Boumsong. Tukang gedor asal Kamerun ini juga tidak bisa berlatih bersama Faris Aditama dkk kemarin. Boumsong hanya bisa tidur di hotel. \"Boumsong sakit demam,\" ujar pelatih kiper A.M. Sukrian.
Menurut Sukrian, dokter tim sudah memeriksa kondisi Boumsong dan Tamsil. Hasilnya, mereka memang positif demam. \"Mudah-mudahan segera sembuh,\" harapnya.
Pelatih asal Malang ini berharap, kondisi Tamsil dan Boumsong segera pulih. Sehingga, mereka bisa berlatih dan berangkat ke Tangerang.
Sementara itu, kemarin, pelatih atletik Kwin Atmoko tidak jadi mengerahkan sepuluh pekerja untuk mengeruk pasir di lintasan atletik Stadion Brawijaya. Sebab, anggota TNI sudah mengeruk pasir di lintasan atletik dengan menggunakan dua traktor. Selanjutnya, pasir diangkut dengan menggunakan tiga truk.
Setelah mengeruk pasir selama tiga jam sejak pukul 10.00, pasir di lintasan atletik berhasil dibersihkan.
(tyo/jpnn/bas)