Sejarah akan Buktikan Perjuangan Gerindra

Jumat 21-02-2014,00:00 WIB

JAMBI - Kedaulatan pangan merupakan kata kunci kesejahteraan suatu bangsa, karena dengan adanya kedaulatan pangan pondasi dasar untuk kemandirian akat terpenuhi. Apalagi bangsa Indonesia memiliki penduduk yang bermasalah dengan ketersediaan pangan harus terpenuhi dari produksi pangan nasional juga mesti berdaulat.

Petani juga dapat merasakan harga pangan yang baik, konsumen juga mendapatkan pangan yang bermutu, dan produksi pangan nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal inilah yang menjadi pertanda adanya kedaulatan pangan nasional. Karena strategisnya isu ini, masalah pangan merupakan perjuangan terpenting yang menjadi ideologi Partai Gerindra.

Maka tak heran dalam pidato Dewan Pembina Partai Gerindra H Prabowo Subianto mengatakan, kedaulatan nasional bukan hanya ditentukan oleh kedaulatan pangan suatu bangsa. Sulit suatu bangsa berdaulat jika perutnya ditentukan orang lain, jelasnya. Karena adanya pangan yang melimpah, anak-anak dapat tumbuh dengan sehat, masyarakat akan tenang bekerja. Produktivitas nasional akan tumbuh dan ekonomi bekerja, produktivitas nasional akan tumbuh dan ekonomi berjalan dengan baik. Dan itu semua jika pangan terpenuhi baik dari segi produksi maupun kualitasnya.

Ideology pangan Partai Gerindra merupakan suatu kebutuhan bangsa Indonesia hari ini dan mendatang . Sebagai bangsa yang dianugrahi kesuburan tanah, sumber daya air yang melimpah, serta musim tanam yang panjang sewajarnya kedaulatan pangan diusahakan melalui pungutan sektor pertanian untuk produktivitas pangan.

Hal ini sejalan dengan keprihatinan Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi Ir H A R Sutan Adil Hendra MM yang juga merupakan calon anggota DPR RI nomor urut 1 Dapil Provinsi Jambi.

“Saat ini kebijakan pangan nasional sangat ditentukan asing. Coba bayangkan disaat petani panen padi, pemerintah justru mengimport beras. Pada saat petani kita panen garam, justru diimpor garam dari luar negri dengan alasan untuk memperkuat stok nasional,” ujarnya.

Pemerintah sebenarnya memiskinkan petani karena dengan kebijakan tersebut harga di tingkat petani jatuh. Nilai tukar petani (NTP) rendah, bagaimana petani mau berdaulat jika tidak dilindungi. Maka jelasnya Gerindra telah merancang program revolusi tani yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pangan dengan swasembada padi, gula dan terigu. Menambah luas areal tanam dengan memamfaatkan jutaan lahan tidur, merancang apbd yang pro petani.

“Dengan revolusi tani inilah Gerindra membuktikan keberpihakan pada masyarakat. Sektor pertanian menjadi perjuangan terbesar Gerindra untuk Indonesia dan sejarah mencatat kebenaran itu, bahwa potensi besar bangsa ini adalah mengembangkan dunia pertanian untuk kedaulatan bangsa bersama Gerindra,” katanya.

(cas)

Tags :
Kategori :

Terkait