Investasi Otomotif Makin Agresif

Rabu 26-02-2014,00:00 WIB

Tahun Lalu Capai Rp 43 T

KARAWANG - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi di sektor otomotif meningkat pesat dalam empat tahun terakhir. Yang terbaru, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memulai pembangunan (groundbreaking) pabrik mesin kedua dengan nilai investasi Rp 2,3 triliun.

       \"Investasi di sektor otomotif pada 2013 total mencapai USD 3,7 miliar (sekitar Rp 43 triliun). Angka itu naik 10 kali lipat dibandingkan 2010. Tahun lalu juga naik 120 persen dari USD 1,8 miliar pada 2012 menjadi USD 3,7 miliar. Itu angka pertumbuhan yang sangat mencolok,\" ujar Kepala BKPM Mahendra Siregar di sela groundbreaking pabrik mesin Toyota kemarin (25/2).

       Dari total realisasi investasi di sektor otomotif pada 2013, terdapat 570 proyek penanaman modal asing (PMA) dan 57 penanaman modal dalam negeri (PMDN). Hal itu membuktikan pasar otomotif di Indonesia sangat menggiurkan. \"Pasar ekspor juga kita garap. Pada 2012 saja kita catat ekspor otomotif dan komponen mencapai USD 5 miliar,\" tuturnya.

       Potensi pasar otomotif di dalam negeri diperkirakan bakal makin moncer karena penjualan mobil di Indonesia tidak lama lagi diperkirakan bisa meningkat menjadi dua juta unit. Pada 2012, penjualan mobil mencapai 1,1 juta unit, sedangkan 2013 naik menjadi 1,2 juta unit. \"Tren itu salah satunya didukung oleh pertumbuhan kelas menengah,\" sebutnya.

                 Menurut dia, potensi pertumbuhan sektor otomotif di Indonesia sangat menjanjikan. Selain pertumbuhan kelas menengah tinggi, angka kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih sangat kecil dibanding beberapa negara tetangga. \"Baru 10 persen masyarakat Indonesia yang punya mobil, sedangkan motor sudah 82 persen,\" lanjutnya.

                Vice President Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono mengatakan, pabrik mesin yang akan dibangun Toyota, yaitu Karawang Engine Plant (Pabrik Mesin Karawang) akan memiliki kapasitas produksi 216 ribu per tahun. Panrik tersebut diperkirakan bisa beroperasi pada semester pertama 2016. Dalam tahap awal bisa menyerap 600 tenaga profesional. \"Nilai investasinya Rp 2,3 triliun,\" tandasnya.

                Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan mengungkapkan, mesin yang diproduksi di pabrik baru itu untuk mobil sedan dan beberapa MPV (multi-purpose vehicle). Namun saat ditanya tentang mesin terbaru ini, Johnny masih enggan menjelaskan. \"Yang pasti, ini benar-benar mesin baru di Indonesia. Bukan hanya mesin penggerak roda depan, tapi juga penggerak roda belakang,\" ucapnya.

       Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menuturkan, investasi Toyota Rp 2,3 triliun itu tidak hanya akan menambah jumlah tenaga kerja. Namun juga mendongkrak perekonomian nasional. \"Saya telah minta Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) meningkatkan ekspor. Tidak hanya ke Asia tapi juga Timur Tengah, Afrika, dan lainnya. Mereka menyanggupi,\" sambungnya.

       Hidayat mengatakan, saat produksi mobil terus meningkat, pihaknya mendapat protes dari sebagian masyarakat tentang dampak terhadap kemacetan, konsumsi BBM, dan lain-lain. \"Saya yang bertanggung jawab untuk tidak menyetop (produksi), tetapi justru meningkatkannya. Tapi saya juga mendesak agar pembangunan infrastruktur dipercepat,\" jelasnya.

(wir/oki)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait