MUARASABAK - Tingginya gelombang air laut, dimanfaatkan kedatangan nelayan dari luar Tanjabtim. Karena disaat nelayan Tanjabtim, hanya sesekali melaut karena tingginya gelombang air laut, nelayan dari luar berbondong-bondong melaut di perairan Tanjabtim.
Komarudin seorang nelayan asal Desa Lambur Luar, mengungkapkan di angin utara ini nelayan pedalaman khususnya Lambur Luar hanya bisa menonton. Yang memetik hasilnya para nelayan luar seperti nelayan Kuala Enok yang memanfaatkan cuaca seperti ini. \"Ya mereka memiliki alat tangkap dan kapal besar, sehingga tidak begitu berpengaruh kepada gelombang,\" keluhnya.
Sementara nelayan yang ada di sini, sambungnya, hanya menggunakan kapal kecil serta alat tangkap sederhana. Sehingga jika menemui cuaca seperti saat ini niat untuk turun ke laut selalu di urungkan demi keselamatan. \"Ini sudah bawaan alam, jadi apapun kondisi alam sudah diatur oleh sang pencipta begitu juga rezki,\" bebernya.
Hal senada dikatakan Supriadi, salah seorang nelayan lainnya. Menurut Supriadi, dua minggu belakangan ini gelombang diperairan Lambur Luar mencapai ketinggian 6-7 meter. Tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Dimana tahun lalu masa angin utara, yang sudah tidak ada Februari. Tetapi ditahun ini angin utara masih memasuki bulan Februari sehingga, gelombang laut cukup tinggi.
Padahal, katanya, di Februari ini sangat banyak penghasilan ikan jika cuaca mendukung. Bahkan melihat kondisi air laut bisa ditargetkan penghasilan dalam satu kali turun kelaut. \"Yang naik itu ikan-ikan mahal, tapi ya itu tadi berhubung gelombang tinggi terpaksa cari waktu dan cuaca mendukung,\" tutupnya.
(yos)