Asap Paksa Ratusan Ribu Murid Libur
PEKANBARU - Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi kepekatyan asap di beberapa daerah di Sumatera. Polda Riau ikut bergerak dan menangkap sejumlah tersangka pembakar lahan dan hutan. Pemadaman dari udara juga disiapkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, jika titik api di Riau tidak terpantau oleh satelit NOAA18. Sebab, kebakaran di Riau terjadi di lahan gambut. Api berada di bawah gambut, dan yang muncul ke permukaan hanya asapnya. Satelit hanya mencatat titik api di Aceh (17), Kaltim (12), Kalbar (10), Sumut, dan Kaltara (4).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebakaran tersebut belum sampai berimbas ke negara tetangga. \"Kalau saat ini ada asap di Malaysia dan Singapura, itu bukan dari Indonesia,\" ujarnya. Sebab, di Malaysia juga terjadi kebakaran lahan dan angin mengarah ke selatan dan barat daya.
Saat ini, Pemprov Riau menyediakan anggaran Rp 10 miliar untuk menanggulangi bencana tersebut. jika kurang, akan dibantu oleh dana siap pakai BNPB. Hasil pantauan menggunakan helikopter menunjukkan jika kebakaran sudah parah dan harus dipadamkan dari udara memakai pesawat berkapasitas besar.
Sutopo menjelaskan, pemadaman akan dilakukan melalui 3 operasi. Yakni, operasi darat, operasi udara, dan ditambah operasi penegakan hukum serta sosialisasi. Untuk operasi di darat, BNPB telah meminta dukungan TNI-AD sebanyak dua batalyon. Sementara itu, Kemenhut menyiapkan 1.755 personil Manggala Agni dan masyarakat peduli api.
Operasi di udara dilakukan menggunakan metode water bombing dan modifikasi cuaca atau hujan buatan. Sedikitnya dua pesawat amphibi BE-200, dua helikopter Kamov, dua helikopter Sikorsky, dan empat helicopter Bolco akan dikerahkan untuk keperluan water bombing.
Sedangkan, untuk modifikasi cuaca akan digunakan dua pesawat Hercules C-130 dan enam pesawat Cassa 212. Semua akan dioperasikan di Sumatera dan Kalimantan sesuai kebutuhan. \"Kami telah menyiapkan dana siap pakai Rp 300 miliar untuk penanganan bencana asap selama tahun 2014 di seluruh wilayah Indonesia,\" lanjut peneliti Senior BPPT itu.
Tahun ini, pemerintah mengklaim lebih siap untuk menanggulangi bencana asap. Sebagai bukti awal, Polda Riau bergerak cepat dengan meringkus 26 tersangka pembakar hutan. Sementara itu, kementerian Lingkungahn Hidup juga masih memproses tujuh perusahaan yang menjadi tersangka pembakar hutan tahun lalu.
Sementara itu dari Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar menyatakan seluruh siswa mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diliburkan hingga besok Sabtu (1/3). Jumlah siswa yang diliburkan mencapai lebih kurang 163 ribu orang yang terdiri dari siswa SD hingga SMA dan SMK lebih kurang 160 ribu dan siswa TK jumlahnya lebih kurang 3000 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Kampar Jawahir kepada Riau Pos mengatakan, keputusan itu diambil untuk kepentingan kesehatan para siswa. \"Jika setelah Sabtu asap berkurang, maka Senin (3/3) aktivitas sekolah kembali dilaksanakan,\" lanjutnya. Berdasarkan pantauan Riau Pos, libur sekolah di Kampar ini mengikuti keputusan Kabupaten Rokan Hulu dan Pekanbaru.
(byu/why/epp/jpnn/kim)