JAKARTA-KBRI di Riyadh memastikan tidak ada keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam kerusuhan di detensi imigrasi, Shumaysi pada Minggu (02/03) lalu. Kerusuhan tersebut diperkirakan karena para overstayer meminta pemerintah Arab Saudi untuk segera memulangkan mereka ke negara masing-masing.
\"Tidak ada korban warga negara kita. Kita bersyukur mereka tidak terprovosi,\" ujar Pelaksana Konsuler KBRI Riyadh, Susilo Wahyuntoro kemarin.
Usai kejadian tersebut, Susilo mengatakan, pihak perwakilan di sana terus memantau perkembangan WNI di dalam tahanan. Saat ini, ada sekitar 1.400 orang WNI di dalam tahanan yang masih belum dideportasi kembali ke Indonesia. Kebanyakan dari mereka merupakan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana.
Tak dipungkirinya, setelah kerusuhan yang terjadi para WNI pun merasa ketakutan dan minta segera dipulangkan. Mengenai pemulangan ini, ia mengatakan bahwa proses masih terus dilakukan oleh pihak imigrasi Saudi. Namun karena proses yang cukup panjang, pemulangan tersebut harus bertahap.
Menurut Al-jazeerah kerusuhan yang terjadi pada Minggu (02/03) lalu itu dipancing oleh warga negara Yaman. Pihak kepolisian mengatakan, yang bersangkutan telah berulang kali menciptakan kerusuhan di dalam tahanan dan pada akhirnya membuat tahanan lain ikut terprovokasi.
Untuk meredam kerusuhan tersebut, pihak kepolisian terpaksa harus melepaskan tembakan. Akibatnya seorang overstayer meninggal dunia dan sembilan lainnya luka-luka. Namun, salah satu website Yaman mengatakan korban meninggal lebih dari satu orang. Ada sekitar sepuluh orang yang meninggal dan mereka semua merupakan warga negara Yaman. Kerusuhan ini pun dikatakan sebagai protes mereka karena tak juga dideportasi ke negara mereka.
Masalah overstayer ini mulai membesar saat pemerintah Saudi mulai menyadari jumlah pengangguran di negaranya cukup besar. Sebanyak 12,5 persen pemuda di sana ternyata menganggur. Menindaklanjuti hal ini, pemeritah Saudi akhirnya memutuskan untuk mulai memulangkan para overstayer yang berada di negaranya, dengan maksut akan banyak lowongan pekerjaan untuk warga negaranya.
(mia)