Taipei Cycle 2014, Tempat Membuka Mata Melihat Inovasi Sepeda (1)
Taipei Cycle benar-benar tumbuh menjadi gudang teknologi dan inovasi industri sepeda. Sebagian produk yang ditampilkan pun diyakini bakal membawa tren baru pada masa mendatang. Tidak terkecuali jenis sepeda yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk dipasarkan secara masal.
FATHONI P. NANDA, Taipei
DI ANTARA deretan sepeda konvensional yang menghiasi Nangang Exhibition Hall, tempat berlangsungnya Taipei International Cycling Show 2014, desain sepeda \"kurang lazim\" terus bermunculan. Mulai sepeda balap khusus anak-anak, sepeda lipat yang semakin mini, hingga sepeda listrik yang mampu menyembunyikan perangkat elektriknya nyaris sempurna.
Namun, yang tergolong baru di Taipei Cycle 2014, sebutan singkat Taipei International Cycling Show 2014, adalah kemunculan fat-bike di hampir semua sudut pameran. Sesuai dengan namanya, sepeda tersebut memberikan kesan gendut lantaran roda yang digunakan tidak lazim. Lebarnya 3\"5 inci atau 7,2\"15 sentimeter. Dengan ukuran pipa frame yang normal, tampang sepeda tersebut tampak sangat unik.
Awalnya, fat-bike hanya digunakan untuk melibas rute-rute daratan bersalju seperti di Alaska. Tapak ban yang lebar ditujukan untuk meningkatkan traksi agar tidak licin atau ambles saat melewati jalan yang gembur. Tekanan ban juga bisa di-setting hingga angka yang sangat rendah, 7 psi, untuk meningkatkan daya cengkeram terhadap trek yang lembut. Bandingkan dengan tekanan ban normal sepeda gunung yang rata-rata di atas 35 psi.
Pada perkembangannya, fat- bike juga bisa digunakan untuk melibas medan berpasir, bahkan yang penuh lumpur. Karena itulah, pasar sepeda dengan ban gembrot tersebut terus meluas. Menyentuh daerah-daerah perkotaan dan wilayah yang memiliki keindahan pantai. Sisi lifestyle fat-bike pun terus berkembang dengan penyesuaian desain yang lebih sedap dipandang.
Di Taipei Cycle 2014, ada begitu banyak brand yang memajang produk fat-bike. Sebagian namanya mungkin belum dikenal penggemar sepeda. Antara lain, WLC Dodeca, Marsedge Arctic Fox, MCD Fastrak, atau Fritz Jou. Namun, ada juga brand sepeda populer yang memajang fat-bike. Salah satunya KHS. Di booth mereka, tampak fat-bike berlabel KHS 3000 4 Season yang dipajang di sisi paling depan.
\"Total berat sepeda ini sekitar 16 kilogram. Anda bisa menggunakannya di lahan bersalju, berlumpur, berpasir, atau bahkan di perkotaan,\" ujar Vicky Chan, international sales United Engineering Corp, perusahaan Taiwan yang memproduksi KHS.
Bahkan, brand populer sepeda lipat, Dahon, juga mendesain fat-bike. Namun, desain itu merupakan pesanan brand mobil Ford. Belum diproduksi masal karena merupakan lini baru yang desainnya baru saja dituntaskan.
Di antara merek-merek tersebut, semua menggunakan frame berbahan cromoly atau aluminium. Karena itu, kesan yang muncul adalah sepeda kuat dan berat, rata-rata di kisaran 15\"17 kilogram.
Ada satu fat-bike yang cukup mencuri perhatian pengunjung. Sepeda itu didesain Sarma Bike dan dipajang di jajaran produk-produk baru Taipei Cycle 2014. Lokasinya di stan outdoor Nangang Exhibition Hall.
Fat-bike itu sangat menarik lantaran frame sepeda berlabel Sarma Shaman tersebut berbahan karbon. Rims atau velg sepeda yang lebarnya sekitar 10 cm juga sangat ringan lantaran terbuat dari bahan serat karbon. Saat ditimbang, berat total sepeda asal Hongkong itu 10,5 kilogram. Bobot yang sangat ringan untuk sebuah sepeda gembrot.
\"Kami memahami bahwa faktor berat menjadi masalah bagi sebagian orang untuk mengendarai fat-bike. Karena itu, kami berusaha mengurangi berat tersebut secara ekstrem dengan mendesain frame dan rim,\" ujar CEO Sarma Bike Dmitry Shindyakin di booth pamerannya.