Dana PNPM Mandiri Dikorupsi Ratusan Miliar

Senin 10-03-2014,00:00 WIB

JAKARTA-Angka korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri diperkirakan mencapai Rp 250 miliar. Angka tersebut diperoleh dari komulatif sejak tahun 2007 hingga 2013.

\"Angka itu komulatif sejak berdirinya PNPM Mandiri hingga kini,\" ujar Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Sujana Royat, saat dihubungi kemarin.

Sujana menjelaskan, penyelewangan dana pengentasan kemiskinan tersebut kebanyakan dilakukan oleh kelompok masyarakat penerima dana. Modus penyelewengan yang digunakan selain memperkaya diri juga untuk dana pencalonan legeslatif. Cara yang digunakan pun beragam, mulai dari penyerahan laporan fiktif, kegiatan fiktif dan lainnya.

\"Kalau aparat relatif tidak ada, justru dari kelompok penerima. Saat ini tengah kita telusuri untuk memperoleh data yang lebih jelas,\" ungkap Sujana yang juga merupakan Tim Pengendali PNPM Mandiri.

Sujana mengatakan, kasus penyelewengan dana tersebut telah dibawah ke jalur hukum. Sementara dana  yang tengah diselesaikan melalui jalur nonlitigasi saat ini mencapai Rp 35,9 miliar. Sebanyak Rp 2,2 miliar telah dikembalikan dan sisanya, Rp 33,3 miliar masih dalam proses.

Jumlah dana penyelewengan ini dikatakan olehnya tidak cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah dana keseluruhan PNPM Mandiri secara keseluruhan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tindak penyelewengan ini tetap harus dihentikan. Dana PNPM Mandiri sendiri tiap tahunnya mencapai Rp 11 triliun. \"Tidak banyak memang yang dikorupsi. Hanya satu persen saja. Namun harus tetap dihentikan dan ditindak tegas,\" tandasnya.

Sementara itu, ditahun tahun 2013 lalu, kata dia, ada sekitar 22 kasus baru. Tiap kasus penyelewengan, dana yang ditilep mencapai Rp 1 miliar. Jumlah ini cenderung menurun dibandingkan dengan besar penyelewengan sebelumnya yang lebih dari Rp 1 miliar. Proses penyelidikan saat ini sedang dilakukan oleh pihaknya guna mengetahui alur dan modus penyelewengan. \"Sudah kita awasi selama ini, tapi masih ada kasus baru. Akan selalu kita evaluasi,\" tutupnya.

(mia)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait