PSG v Leverkusen
PARIS - Sangat sulit melihat delapan besar Liga Champions musim ini tanpa Paris Saint-Germain (PSG). Ya, berbekal kemenangan 4-0 di kandang Bayer Leverkusen (18/2), PSG sepertinya hanya akan menjalani laga formalitas dalam second leg babak 16 besar di Parc des Princes dini hari nanti WIB.
Walhasil, istilah \"mendaki gunung\", \"mission impossible\", atau \"butuh keajaiban\" menjadi tema perjuangan Leverkusen. Sebaliknya, kosakata \"satu kaki sudah di perempat final\" atau semacamnya menjadi milik PSG.
Laga di Parc des Princes pun diprediksi menjadi ladang pembantaian jilid kedua bagi tim tamu. Itu karena PSG memang memiliki statistik produktivitas yang bisa mengintimidasi pemain Leverkusen. Seiring kemanangan 3-0 atas Bastia di journee ke-28 Ligue 1 (8/3), koleksi gol PSG musim ini telah menembus 100 gol alias 102 gol.
Raihan tersebut sudah melampai jumlah gol musim lalu (101 gol). Padahal, musim ini masih berlangsung setidaknya dua bulan lagi. Tingginya produktivitas gol PSG itulah yang membuat pelatih Les Parisiens \" sebutan PSG \" Laurent Blanc sulit memilih komposisi paten di lini depan.
\"Kami memiliki empat nama, (Zlatan) Ibrahimovic, Edi (Edinson Cavani), (Ezequiel) Lavezzi, dan Lucas (Moura) yang semuanya layak menempati tiga posisi di depan,\" kata Blanc seperti dikutip L\"Equipe.
Dalam pertemuan pertama, Blanc tidak kesulitan karena Cavani masih absen karena cedera. Tapi, dengan sudah pulihnya Cavani, bahkan menyumbang gol dalam Le Classique kontra Olympique Marseille (2/3), nama Lucas mungkin yang akan tersisih.
\"Permainan Lucas secara keseluruhan sudah jauh lebih baik. Tapi, statistik penyerang sangat penting dan Anda tak bisa mengatakan pemain depan menjalani musim yang bagus jika dia tak bisa mencetak gol,\" jelas Blanc.
Di musim ini, winger internasional Brasil itu hanya bisa mencetak tiga gol meski bermain paling banyak (39 laga) ketimbang tiga nama lainnya. Tapi, dengan 14 assist, Lucas juga memberikan kontribusi mencetak gol yang besar bagi rekan setimnya.
Terlepas siapapun pilihan lini depan PSG dini hari nanti, Leverkusen bakal tidak diuntungkan. Apalagi kondisi internal The Werkself \" sebutan Leverkusen \" tidak kondusif. Pelatih Sami Hyypia terus disorot lantaran catatan tidak pernah menang dalam enam laga terakhir, lima di antaranya bahkan kekalahan.
\"Situasi yang sedang kami hadapi memang buruk. Tapi, semua pemain bersepakat untuk mencari solusi keluar dari krisis ini. Kami juga tetap percaya dengan pelatih,\" kata kapten Leverkusen Simon Rolfes kepada Bild.
Sementara Direktur Olahraga Leverkusen Rudi Voeller mengatakan bahwa belum ada evaluasi jabatan Hyypia. Termasuk kemungkinan memberhentikan Hyypia seandainya Leverkusen menuai kekalahan memalukan di kandang PSG. \"Kami tetap fokus pada pertandingan,\" jelas eks striker timnas Jerman dekade 1990-an itu.
(dns)