MERANGIN – Dua remaja yaitu Fajar (19) warga Kebun Sayur Bangko dan temannya Diki (19) warga C2 Kecamatan Pamenang Barat bernasib sial. Tanpa sebab apa-apa, tiba-tiba mereka dihajar dua oknum polisi hinga babak belur.
Kejadian ini berawal saat Fajar dan Diki bersama temannya Andre mencari kos-kosan temannya di Lorong Talago Urai, Pasar Baru Pematang Kadis Bangko, Rabu (12/3) sekitar pukul 19.00. Saat itu mereka tidak menemukan teman yang mereka cari tersebut.
Korban yang mengendarai dua motor berniat pulang, namun saat ingin memutar motor mereka di lorong tersebut, motornya mendadak mati. Disaat itulah datang dua orang oknum polisi mengendarai motor tiger. Merasa terhalangi oknum polisi tersebut menegur korban.
“Entah karena apa dua oknum polisi tersebut langsung berhenti dan menendang ban depan motor kami,” ujar korban ditemui usai kejadian.
Tidak puas sampai disitu ungkap korban, dua oknum polisi itu kemudian mendorong motor yang dikendarai Fajar, dan Diki didorong ke tembok hingga jatuh kemudian dipukul dibagian pelipis dan dipukul pakai helem.
Sementara oknum polisi satunya, memukul kepala dan perut Fajar serta ditendang. Akibatnya kedua korban mengalami luka dibagian muka dan tangan.
“Kami tidak teriama dipukul seperti ini,” tutur keduanya.
Menurut korban, saat dipukul tersebut, mereka juga sempat melawan untuk membela diri. “Saat mereka memukul, saya sempat membalasnya. Tapi saya tidak tahu apa yang kena karena saya menunduk,” sebutnya.
Usai kejadian kedua korban bersama temannya langsung memeriksakan bekas lukanya ke RSD Kol Abunjani Bangko untuk divisum. Merekapun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Merangin.
“Tapi sesampai Polres, kami lalu berdamai. Oknum polisi tersebut telah minta maaf,” ujar korban.
Terpisah Kapolres Merangin, AKBP Satria Yusada dikonfirmasi membatah adanya penganiayaan yang dilakukan anggotanya.
“Oh, itu hanya kesalah pahaman saja. Tidak ada penganiayaan,” singkatnya.
(bjg)