Investasi Rp 16,5 T, Bangun Monorail
JAKARTA - Perusahaan infrastruktur transportasi asal Tiongkok, China Communications Construction Company Limited (CCCC), siap membangun proyek monorail di Jakarta. Nilai investasinya USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 16,5 triliun. Sebelumnya, proyek itu sudah ditandatangani di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden RRT Xi Jinping Oktober pada tahun lalu.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea mengatakan, dirinya baru pulang dari Tiongkok untuk menindaklanjuti rencana investasi itu. Dalam pertemuannya, CCCC kembali menyatakan komitmennya membantu pembangunan monorel di ibu kota. \"Kepastian investasi itulah yang kami terima di Beijing pekan lalu,\" ujarnya kemarin (20/3).
Menurut Tamba, pertemuan yang berlangsung di Beijing sangat penting untuk memastikan komitmen CCCC terhadap pengerjaan proyek monorail tersebut. \"Dari pendalaman yang kita lakukan, dapat dipastikan perusahaan Tiongkok itu memiliki pendanaan. Selain itu juga sumber daya dan keterampilan untuk menyelesaikan proyek monorel,\" sebutnya.
Pertemuan dengan CCCC, lanjut dia, berlangsung sukses dan perusahaan itu tampak puas mendengar penjelasan terkini mengenai perkembangan iklim investasi di Indonesia. Kunjungan itu merupakan serangkaian kegiatan market sounding proyek-proyek infrastruktur pola kerja sama pemerintah swasta (KPS). \"Mereka antusias mengembangkan infrastruktur di tanah air,\" sebutnya.
Seiring semakin dekatnya pelaksanaan pemilu, proyek monorail menjadi perhatian pihak CCCC.\" Namun, perusahaan itu berkomitmen proyek monorel di Jakarta tidak akan terpengaruh kegiatan pemilu. \"CCCC sangat ingin memulai proyek ini supaya pada 2018 bisa beroperasi,\" ungkapnya.
CCCC menyebut akan segera memulai pengerjaan proyek monorail setelah finalisasi amandemen perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi DKI dan PT Jakarta Monorail. Pihaknya sangat yakin pembangunan monorail di Jakarta bisa terlasana tepat waktu. \"Mereka mengaku telah menempatkan proyek ini sebagai prioritas pertama dalam daftar,\" tambahnya.
Kehadiran Presiden Xi Jinping dalam penandatanganan kerja sama di Jakarta pada 3 Oktober\" 2013, dinilai CCCC sebagai dukungan dan komitmen Pemerintah Tiongkok dalam proyek tersebut.
(wir/oki)