Sudah Setahun di Penjara Malaysia
JAMBI – Dua orang warga Kerinci Riko dan Iwel di penjara Malaysia masih belum lolos dari ancaman tiang gantungan. Sampai saat ini kasus dalam proses pihak kepolisian Malaysia.
‘’Saya sempat meninggalkan nomor Hp kepada keduanya agar bisa mendapat informasi perkembangan kasus mereka,’’ ungkap Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus (HBA) pulang dari lawatannya ke Malaysia, kemarin.
Informasi yang didapat, selain didakwa atas kasus pemalsuan dokumen, kedua pemuda yang bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di Masjid Al-azim, Jalan Pandan Indah, Kuala Lumpur, juga didakwa atas kasus pembunuhan pada 3 Desember 2013 lalu dengan ancaman hukuman gantung.
Dikatakan Gubernur, saat ini kondisi keduanya dalam keadaan baik-baik saja meski sudah satu tahun dalam penjara. Namun, persoalan yang dihadapi Riko dan Iwel bukan saja tuduhan pembunuhan, melainkan keiimigrasian, karena keduanya tidak memiliki paspor dan izin tinggal di Malaysia.
\"Mereka berdua merupakan security masjid di Malaysia,\" kata gubernur.
Diceritakan gubernur, persoalan berawal dari keduanya ketika sedang mengejar orang yang diduga mencuri kotak wakaf Masjid. Namun, orang yang dikejar lari. Pada saat pengejaran masyarakat sekitar menanyakan menangkap orang yang dikejar dan dikeroyok hingga meninggal.\"Sebenarnya bukan Riko dan Iwel yang melakukan pembunuhan,\" kata HBA.
Meski demikian, saat ini proses hukum di Malaysia terus dilanjutkan. Berdasarkan keterangan dari pihak kedutaan yang didapatkan gubernur, bahwa Riko dan Iwel berkemungkinan tidak mendapatkan hukuman gantung seperti yang selama ini dikabarkan. \"Pihak kedutaan terus memberikan bantuan dengan menyediakan lawyer,\" jelas HBA.
Pada saat mengunjungi Riko dan Iwel, gubernur sempat menitipkan nomor telepon. Sehingga, Riko dan Iwel bisa mengabarkan perkembangan persoalan hukum yang sedang dihadapi di Malaysia.
Disamping itu dia juga bertemu dengan wargaJambi di Malaysia. Dari pertemuan itu, gubernur bertemu dengan mayoritas warga Kerinci yang tinggal di Malaysia. \"Warga Kerinci di Malaysia sangat banyak sekali. Karena, orangKerinci sudah ada di Malaysia sejak tahun 1836,\" ungkap HBA kepadawartawan, kemarin (23/3).
Dikatakan HBA, pertemuan dirinya dengan warga Kerinci di Malaysiamemberikan kesan kampung halaman, meskipun di negara orang lain.\"Terasa di Kerinci. Saat pertemuan saya disuguhkan dengan lagu dantarian Kerinci. Jadi seperti di Kerinci,\" ujarnya.
Diakui HBA, banyak tokoh Kerinci di Malaysia yang terkenal namanya.Bahkan ada salah satu tokoh bernama Abdul Hukum yang namanya terkenaldi Selangor karena keberaniannya. Sehingga, tidak heran jika wargaKerinci di Malaysia cukup banyak. \"Sekitar 40 ribu warga Kerinci yangberada di Malaysia,\" terangnya.
HBA pada kesempatan di Malaysia juga menyempatkan diri berkunjung keGaleri Kerinci yang ada di Malaysia. Galeri Kerinci ini berisiberbagai kerajinan Kerinci dan perjalanan warga Kerinci masuk keMalaysia.
(wsn)