Ketika Caleg Miskin Wawasan

Kamis 27-03-2014,00:00 WIB
Oleh:

Ketiga alasan inilah yang menurut penulis memiliki andil tidak berkualitasnya Caleg kita hari ini, mungkin juga seterusnya. Sebab, sistem demokrasi prosedural yang dipertontonkan hari ini adalah sistem politik yang sangat rusak yang pernah ada di Indonesia. Politik hanya bagi mereka yang berkuasa secara uang dan cenderung menghalalkan segala cara, money politic dsb.

Disebabkan hal yang demikian inilah Partai Politik sejatinya memiliki tanggungjawab moral yang besar jika para Caleg yang terpilih nantinya adalah mereka yang tidak memiliki wawasan terhadap kondisi dan masalah yang dihadapi oleh daerahnya sendiri, yang pada akhirnya, tidak akan ada yang mereka perjuangkan nantinya di legislatif, mereka hanya akan menganggukkan kepala, hadir untuk rapat dan absen kehadiran saja. Soal kerja, aspirasi masyarakat ? itu soal staf ahli dan kebijakan partai.

Penulis sering berkata kepada teman-teman penulis. Jika si A terpilih apa yang akan diperjuangkannya ? apa yang akan dikerjakannya kelak di Dewan ? padahal si A sendiri tidak memahami secara benar Partai yang di bernaung di dalamnya. Tidak hanya itu si A pun tidak tahu problem sosial yang mesti ia perjuangkan untuk dicari solusinya. Si A ikut menjadi Caleg hanya karena orang tuanya yang menyokong secara financial.

Oleh karenanya penulis mengajak kepada kita semua untuk benar-benar melihat Caleg yang akan kita pilih dengan mengenalnya, program perjuangannya dan seterusnya. Jangan sampai kita terbuai dengan pencitraan yang begitu membabi buta dan cenderung materialis dan hedonis yang akhirnya perubahan bangsa, pembangunan ekonomi tidak pernah terwujud hanya karena kita salah wakil rakyat. Wallahu alam   

Suwardi adalah Wakil Direktur Forum for Studies of Islamic Thaught and Civilization

Tags :
Kategori :

Terkait