EDINSON Cavani memberikan pengakuan sangat mengejutkan jelang big match antara PSG melawan Chelsea dini hari nanti. Kepada koran olahraga ternama Prancis L\"Equipe, Cavani mengatakan tidak bahagia dengan kondisinya saat ini.
Pangkal persoalannya bukan terletak pada adaptasinya pada kehidupan Paris. Tetapi kepada kebijakan taktik pelatih PSG Laurent Blanc. Cavani yang aslinya adalah seorang penyerang tengah seriang dimainkan di posisi sayap dalam skema 4-3-3.
Striker Uruguay itu hanya menjadi pendukung Zlatan Ibrahimovic yang berada di pusat serangan PSG. Bersama penyerang Argentina Ezequiel Lavezzi, Cavani bermain di sisi pinggir untuk menyokong Ibra.
Cavani mengeluh karena dia sering melakukan tugas bertahan ketimbang menyerang. Itulah yang membuat striker 27 tahun tersebut agak malas-malasan dalam bermain.
\"Saya selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik apapun posisinya. Tetapi tidak, itu tidak selalu mudah,\" kata penyerang yang sudah membukukan total 18 gol di Ligue 1 dan Liga Champions itu.
\"Sebagai penyerang, saya harusnya fokus menyerang saja. Saya tidak mau bicara soal pengorbanan. Saya hanya bilang, saya menjadi lebih defensif dari sebelumnya,\" tegas pemain kelahiran Salto, kota yang juga kampung halaman striker Liverpool Luis Suarez itu.
Kondisi psikologis El Matador yang tidak stabil membuat Chelsea berusaha memancing di air keruh. Manajer The Blues Jose Mourinho memang menegaskan akan melakukan perombakan besar-besaran di sektor penyerangan.
Ini karena performa Fernando Torres dan Samuel Eto\"o yang memang tidak terlalu mengesankan. Striker sekelas Cavani jelas masuk dalam radar Mou.
\"Ya Chelsea memang tertarik. Namun PSG menunjukkan kepercayaan diri dan determenasi yang lebih untuk mengikutsertakan saya pada proyek selanjutnya,\" tegas pemain yang ditebus PSG dari Napoli dengan harga menembus EUR 64 juta (Rp 998,5 miliar) musim panas 2013 itu.
(nur)