MUARATEBO- Kepala Desa (Kades) Kuamang, Yan diduga menyelewengkan raskin dengan dijual kembali. Dugaan ini muncul setelah warga desa Kuamang, Kecamatan VII Koto dihebohkan dengan penemuan tumpukkan raskin yang diduga tidak disalurkan oleh Kepala Desa (Kades) kepada masyarakat.
Diduga, oknum kades menjual kembali raskin itu di Block A Kabupaten Darmasaraya. Salah seorang warga mengaku menemukan truk yang membawah raskin dari Desa Kuamang ke Kabupaten Darmasaraya beberapa hari lalu.
“Pagi minggu tanggal 23 bulan Maret di desa kami sedang membagi-bagikan raskin, kemudian siang harinya saya melihat sisa raskin tersebut dibawah ke Block A mungkin untuk mau dijual,” kata warga Kuamang yang enggan disebutkan namanya.
Dirinya tidak mengetahui berapa jumlah beras yang dibawa ke Kabupaten Darmasaraya. Namun dia menegaskan, label bulog di beras itu masih ada. “Karung dengan label bulognya masih ada, tapi saya tidak tau berapa jumlah berasnya, yang jelas nama penampungnya Bambang. Tapi saat saya tanya beras dari mana dia tidak mau menjawab,” ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan, pendistribusian bulog di desanya diketahui tidak merata. Bahkan orang yang terbilang kaya pun mendapatkan raskin. “Raskin tersebut disalurkan per triwulan, selain itu saya juga mendengar isu di masyarakat raskin tersebut sebanyak 16 ton. Selain dibagi secara tidak adil karna banyak orang kaya yang mendapatkannya, juga tidak sesuai RTS,” ungkapnya.
Dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tebo untuk mengecek pendistribusian raskin, apakah sesuai atau tidak dengan peraturan dan mekanismenya yang dibagikan oleh Kades. “Harus dicek, karna warga yang seharunya mendapatkannya tapi tidak mendapatkannya, kan kasihan masyarakat miskin dipermain-mainkan,” imbuhnya.
Sementara Itu Kabag Ekonomi di Setda Kabupaten Tebo, Erlinda mempertanyakan dugaan jika ada penumpukan raskin di desa tersebut. “Saya setiap sosialisasi selalu mewanti-wanti agar semua kepala desa agar mendistribusikan raskin secara benar. Dan meminta mereka (kade, red) agar tidak menyalahgunakan kegunaan raskin. Jadi saya yakin itu informasi tidak benar,” katanya belum lama ini.
Sementara itu, Kades Kuamang Yan membantah jika dirinya menjual beras tersebut. “Jika tidak percaya dengan apa yang saya katakan silahkan dicek langsung saja ke bawah. Dicek aja ke bawah, tanyakan kepada perakat desa RT, RW, hingga masyarakat langsung, apakah raskin tersebut saya selewengkan atau tidak,” tegasnya.
(azk)