JAMBI - Anggota Panitia Pengawas Lapangan (PPL) Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi, Wahyu Irawan Saputra, ditembak oleh sekelompok orang yang menyantroni rumahnya di Desa Trijaya, Kecamatan Bahar Selatan. Akibat dari kejadian itu Dua peluru masing-masing bersarang di kaki dan bahu Wahyu.
Dari hasil pemeriksaan dan penyidikan, pihak kepolisian sejauh ini berkesimpulan jika kasus yang menimpa Wahyu murni aksi tindak perampokan. Hal Ini ditegaskan Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah,
Dikatakan Almansyah, penembakan terhadap Wahyu tidak ada hubungannya dengan politik. Saat ini, lanjut Almansyah, pelaku masih diselidiki.
\"Jika dilihat dari barang-barang yang diambil (pelaku, red) murni perampokan. Tidak ada hubungannya dengan situasi politik. Saat ini kasusnya masih diselidiki,\" ujar Almansyah saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Senin (7/4) kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wahyu ditembak Minggu (6/4) dini hari kemarin usai pulang dari mengantar logistik pemilu. Akibat penembakan tersebut, Wahyu harus dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah tiga orang menyantroni rumah Wahyu setelah sebelumnya beraksi di rumah tetangga Wahyu. Diduga hasil rampokan di rumah tetangga Wahyu tidak memuaskan, sehingga perampok melanjutkan aksinya di rumah Wahyu.
Sementara itu, sampai saat ini, aparat Kepolisian masih dilakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Identitas 3 perampok telah diketahui oleh kepolisian, bahkan polisi juga menemukan fakta baru yaitu bertambahnya jumlah perampok dari 3 orang menjadi 5 orang.
Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Muaro Jambi, AKBP Ayi Supardan yang mengatakan bahwa para perampok yang sebelumnya diduga berjumlah Tiga orang, ternyata disinyalir bertambah jadi Lima orang, juga berendus kabar. ”Kejadian ini walaupun korbannya seorang PPL di Bahar, namun Ini murni kriminal tanpa ada unsur politik,,”ujar Kapores
Penegasan ini, dipastikannya setelah petugas melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan keterangan para saksi serta korban. Alasan pertama, dari keterangan korban, pelaku tidak menanyakan apapun kecuali meminta uang. Alasan lain yang menguatkan dugaan perampokan murni, sebelum rumah WS Irawan dirampok, perampok juga menjarah rumah tetangganya Ujang Yusuf.”Rumah Yusuf ini, merupakan rumah paling bagus di antara rumah di sekitarnya. Makanya, mungkin, karena tidak mendapatkan uang banyak, di rumah Yusuf, pelaku pindah sasaran ke rumah WS Irawan,\"imbuh Kapolres
Terkait pengejaran pelaku, Polisi juga sempat mendeteksi keberadaan para pelaku. Katanya, Beberapa jam seusai kejadian, pelaku masih berada di seputar Sungai Bahar, tepatnya di unit 22 Sungai Bahar.”Mendengar laporan ada perampokan, kami langsung bergerak mencari keberadaan pelaku. Malam tadi (kemarin), kami sempat mendeteksi keberadaannya. Sayangnya, sebelum digerebek, mereka lebih dulu lolos,”ujar Kapolres
Lebih lanjut, Kapolres mengatakan saat penggerebekan tersebut, polisi juga sempat menurunkan anjing pelacak. Anjingnya pun juga tampak mengendus dan meraung, dan mendeteksi pelaku masih belum lari jauh.”Sayangnya, kondisi cuaca yang gelap dan hujan. Dengan pertimbangan mereka (perampok) bersenjata, menjadi kendala kami dilapangan sehingga pengejaran dihentikan,,”sebut Kapolres
Untuk saat ini, petugas sudah diturunkan ke beberapa titik guna mencari keberadaan para perampok tersebut. Bahkan, bukan saja, aparat Reskrim Polres Muaro Jambi saja, kasus ini juga menyita perhatian Polda Jambi yang juga sudah menurunkan personil untuk mencari keberadaan pelaku.
“Sudah ada tim yang dibentuk dari Polres, Polda dan Polsek yang saling kerja sama dalam mendeteksi keberadaan pelaku,”tukasnya. (dez/era)