JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kini siap-siap mengambil posisi menjelang pembentukan pemerintahan baru pada Pileg dan Pilpres 2014. Jika sebelumnya partai dakwah itu bersatu dalam koalisi pendukung pemerintah, maka saat ini, PKS siap menjadi oposisi.
Pernyataan tersebut dikatakan Fahri setelah melihat geliat massa dan opini publik selama kampanye. “PKS yakin publik Indonesia akan memberikan dukungan besar yang mengejutkan bagi PKS melalui pencoblosan yang akan berlangsung besok,” kata Fahri Hamzah, Selasa (8/4).
Karena itu, menurut anggota Komisi III DPR ini, posisi yang paling mungkin bagi PKS nanti adalah memimpin oposisi. “Kami merasa situasi ini hanya memberikan dua pilihan dengan kejutan itu, memimpin koalisi Pemerintah atau oposisi. Sudah bukan saatnya lagi bagi PKS ikut-ikutan dalam pemerintahan tanpa posisi yang jelas dalam kepemimpinan nasional seperti di masa lalu,” tegasnya.
Dijelaskannya, PKS menjadi partai Islam yang tegas menyatakan posisinya sejak awal dengan mengajukan tiga calon presiden sendiri hasil Pemilu raya internal. Lebih lanjut Fahri membeberkan tren naiknya peringkat PKS dari tiga Pemilu terakhir.
“PKS belum pernah turun peringkat dari peringkat tujuh di Pemilu 1999 lalu menduduki posisi keenam di Pemilu 2004 dan naik menjadi urutan keempat di Pemilu 2009. Wajar kalau sekarang naik tiga besar dan memimpin koalisi,” ujarnya.
(fas/jpnn)