KUALATUNGKAL - Belum berjalannya APBD Tanjabbar saat ini, ternyata membuat dampak yang sangat besar bagi PLN cabang Kualatungkal, pasalanya sudah beberapa bulan terakhir PLN cabang Kualatungkal belum mendapatkan bayaran listrik yang digunakan seluruh Kantor pemerintahan. Besarnya hutang tunggakan listrik Pemkab Tanjab Barat yang mencapai angka hingga Rp 2 Miliar, memaksa PLN Kualatungkal mengambil sikap tegas melakukan pemutusan listrik.
‘’Sampai saat ini tunggakan listrik yang sudah berjalan selama empat bulan, sejak Januari hingga April hingga membuat Pihak PLN Kualatungkal mendapat teguran keras dari PLN Palembang,’’ ujar Kepala PLN Ranting Kualatungkal, H Syafrizal.
Dengan adanya hal seperti ini tentunya membuat dampak negative bagi kinerja PLN Ranting Kualatungkal. Karena target yang harus dipenuhi tunggakan di bawah 10 persen, sekitar Rp 500 juta. Masih banyak pelanggan listrik PLN yang menunggak dalam pembayaran tagihan PLN, namun sektor kelistrikan ini, kata Syafrizal, masih mampu memberikan sumbangan cukup besar ke Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat melalui Dinas Pendapatan Daerah.
Perbulan rata-rata PLN memberikan sumbangan sebesar Rp. 120 juta hingga Rp. 150 juta ke Pemkab Tanjabbar melalui Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah). Tanpa tunggakan, dari jumlah pendapatan omzet listrik PLN Kualatungkal diperkirakan sebesar Rp.4 miliar, maka PPJ akan diperoleh sekitar Rp 300 juta. \"Diperkirakan Sebesar Rp.300 juta dapat kami setor ke dispenda jika tidak ada tunggakan itu,\" ujarnya
Sementara, Sekda Tanjab Barat, Muklis mengatakan belum bisa dilunasinya tunggakan karena belum bisa dicairkannya APBD yang masih dalam proses. \"Ya, kita belum melunasi tunggakan itu, Karena belumnya pengesahan APBD,\" tandasnya.
(sun)