JAMBI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manap Kota Jambi kembali melanjutkan workshop akreditasi rumah sakit versi 2012 dihari kedua. Pada hari kedua ini membahas bagaimana RSUD Abdul Manap Kota Jambi ditargetkan menjadi rumah sakit negeri pertama yang terakreditasi pelayanannya oleh Tim Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Nasional. Target ini disesuaikan dengan kondisi Rumah Sakit yang terus mengalami kemajuan yang dinilai oleh tim KARS secara objektif.
Direktur RSUD Abdul Manap Kota Jambi, dr. Ida Yuliati menyebutkan pada bulan Agustus mendatang RSUD Abdul Manap Kota Jambi akan kembali medapat bimbingan dari KARS pusat. Ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan proses akreditasi RSUD Abdul Manap Kota Jambi, apalagi tim KARS juga menginginkan RSUD Abdul Manap Kota Jambi menjadi rumah sakit pertama yang terakreditasi. “Setelah ini nantinya akan kembali dilakukan persiapan dengan menghadirkan 4 narasumber yang berkompeten dibidang masing-masing,” sebutnya.
Proses akreditasi diharapakan selesai pada bulan 11 atau 12 tahun 2014 mendatang, apabila ada kekurangan mungkin akan diperbaiki pada bulan 1 atau 2 tahun 2015 mendatang. Namun tetap diusahakan untuk lulus akreditasi.
Sementara itu, Ketua tim akreditasi RSUD Abdul Manap, dr. Subagio Sp.KK menambahkan, saat ini pelayanan rumah sakit sudah harus berfokus pada mendapatkan akreditasi pelayana yang baik yang harus diusahakan semaksimal mungkin. Dulu memang akreditasi hanya bicara dokumen, namun sekarang akreditasi tentang implementasi kepada pasien. Untuk itu sangat butuh sekali persiapan baik dokumentasi, sosialisasi, kegitan ataupun prilaku dalam melayani pasien. “Kita optimis bulan 11 atau bulan 12 RSUD Abdul Manap bisa akreditasi,” tegasnya.
Subagio menambahkan, terakhir akreditasi RSUD Abdul Manap pada tahun 2011 lalu dibidang pelayanan yang meliputi 4 sasaran yaitu standar fokus pada pasien, standar management, standar safety pasien, dan standar millennium development goals (MDGs). “MDGs ini merupakan program pemerintah yang harus kita dukung, dan 3 yang lainnya harus dipersipakan mulai dari segi dokumen, SDM, perilaku, sampai dengan sarana dan prasarana,” imbuhnya.
(kar)