SAROLANGUN - Idetitas yang diduga pelaku pembunuhan sadis warga Tinting Muhardi (25), yang ditemukan di areal kebun karet telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Hal ini dikatakan oleh Kapolres Sarolangun AKBP Ridho Hartawan melalui Kasatreskrim Polres Sarolangun AKP Suharta, Selasa (22/4) kemarin. \"Dari keterangan saksi yang sudah kita datangkan kemarin, sudah merujuk ke arah siapa pelaku pembunuhan sadis, sebab dari barang bukti yang didapatkan di lokasi pembunuhan ada keterkaitan yang cukup kuat di sana,” katanya.
Di sebutkan juga bahwa diduga kuat pelaku pembunuhan dilakukan oleh satu orang pelaku, dan indikasi tersebut di dapatkan saat melakukan oleh TKP.
\'Jika dari TKP di duga korban dan pelaku berduel terlebih dahulu, dan dari lukanya juga kita indikasikan bahwa hanya dilakukan oleh satu orang saja,” jelasnya.
Namun pihaknya masih terus melakukan pengembangan, sebab para saksi masih terus di minyai keterangan, sehingga bisa di dapatkan kuat siapa pelaku yang sebenarnya. \'Tentu saja kita masih terusmengembangkan kasus ini, sebab ada beberapa saksi lagi yang masih akan kita mintai keterangannya, dan ini sangat di perlukan untuk menguatkan alat bukti kami,” tegasnya.
Sementara tas yang di duga milik pelaku yang berupa tas ransel, yang berisi pisau potong dan juga racun nyamuk sudah di amankan petugas. \'Untuk barang bukti sudah kita amankan, namun kita masih berusaha mencari alat apa yang di pakai pelaku untuk membunuh korbanya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sungguh malang nasib yang menimpa pemuda warga Desa Ting-ting RT 04 Kecamatan Sarolangun bernama Muhardi Bin Jamaludin (25) yang juga seorang mahasiswa Bangko ditemukan warga dalam kondisi tewas dan bersimbah darah dengan usus terburai, kemarin (21/4) di areal perkebunan karet Desa Tinting kecamtan Sarolangn.
Dari informasi yang didapatkan oleh harian ini bahwa kejadian bermula saat pemuda lajang ini hendak berangkat memotong karet dikebun milik orang tuanya sekitar pukul 08.00 WIB yang berjarak sekitar 4 kilo meter dari rumahnya.
Di tengah perjalanan sesampai di jalan setapak korban memarkirkan motornya dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki, belum sampai di kebun karetnya peristiwa naas itu terjadi di duga seorang pelaku menggunakan parang berupa clurit datang menghampiri dan langsung menghajar korban hingga tewas.
(feb)