JAKARTA : Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, kembali bertemu kemarin (5/5) di Hambalang, Bogor. Pertemuan ini seolah memberi sinyal kuat untuk keduanya berkoalisi menghadapi Pilpres 9 Juli nanti.
“Bila keduanya sepakat, saya kira akan menjadi koalisi yang seksi dan strategis,” kata pengamat politik Charta Politica, Arya Fernandes ketika ditanya wartawan di Jakarta, Senin (5/5).
Baik Prabowo maupun ARB memiliki pengalaman yang panjang di organisasi dan bisnis. Prabowo punya karir cemerlang militer, sementara ARB pernah menjadi menteri dalam beberapa kabinet. Dia melihat pertemuan dua tokoh sentral dari Partai Gerindra dan Golkar itu menjadi penting di balik utak-atik koalisi selama ini.
“Bila terjadi keduanya siap sebagai RI 2 tentu bentuk terobosan dan idealisme politik,” katanya.
Pertemuan kedua tokoh sentral ini, menurut dia, bisa mempengaruhi pergerakan partai-partai menengah lainnya. “Bagi PDIP dan Jokowi tentu pertemuan ini akan mengagetkan, mengingat tengah turunnya elektabilitas Joko Widodo seperti terekam dalam survei SMRC yang dipublikasi Minggu kemarin,” jelas Arya.
Seperti diketahui pada pekan lalu Prabowo bertandang ke kediaman ARB, Mangunsarkoro, Jakarta Pusat. Kemarin giliran ARB membalas dengan mengunjungi Prabowo di rumahnya di Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor. Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi antara lain Wakil Ketua umum Gerindra Fadli Zon, sedangkan ARB didampingi Sekjen Golkar Idrus Marham, petinggi DPP Golkar yakni Setia Novanto, Ade Komarudin, dan Mahyudin.
Dari informasi yang berkembang, pembicaraan kedua bakal calon presiden masing-masing partai mulai mengerucut ke arah pembentukan koalisi. Belum diketahui format koalisi yang disepakati, tapi menurut informasi kedua tokoh sudah siap untuk menjadi capres dan cawapres tergantung kepada kepentingan bangsa dan harapan masyarakat.
(jpnn)