Aksara Incung Perlu Dilestarikan

Senin 12-05-2014,00:00 WIB

JAMBI - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi terus berupaya melestarikan warisan budaya bangsa tak benda seperti incung. Dimana Aksara Icung ini sudah tercatat di Kementerian Pariwisata sebagai warisan budaya tak benda di Indonesia yang berasal dari Provinsi Jambi. Untuk itu, upaya yang dilakukan untuk melestarikannya dituangkan dalam bentuk kegiatan Workshop Penulisan Aksara Incung yang dilaksanakan di aula Hotel Grand Malioboro dari tanggal 9 sampai dengan 10 Mei 2014.

Kepala Disbudpar Provinsi Jambi, H. Edi Erizon menyampaikan, pelestarian dan pemanfaatan kekayaan warisan alam dan cagar budaya tak benda di Provinsi Jambi dinilai sangat perlu dilaksanakan. Untuk itu pelaksanaan Workshop Penulisan Aksara Incung sebagai salah satu upaya menindak lanjuti  cagar budaya tak benda agar dapat diwarisi sampai sekarang. \"Aksara Incung ini sempat digunakan oleh masyarakat kuno di sebagian Pulau Sumatera, Kerinci dan Sungai Penuh yang memiliki sejarah dan peradaban yang sangat tinggi,\" ujarnya.

Dari sudut pandang kepariwisataan, konteks wisata sejarah dan kebudayaan juga sangat penting. Karena peninggalan sejarah dan budaya dapat membuat wisatawan senang, sekaligus memberikan pemahaman tentang keberadaan kejayaan bangsa pada masa lalu. Melalui kegiatan ini diharapkan, kelestarian Aksara Incung dapat memberi manfaat untuk kesejahteraan masyarakat Jambi dan Indonesia pada umumnya.

Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala (Sepur), Dendy Berlian,SE selaku Ketua Panitia Workshop menyebutkan, tujuan diselenggarakan Workshop yaitu untuk memperkenalkan Aksara Incung kepada masyarakat, terutama petugas yang membidangi kebudayaan di masing-masing instansi se-Provinsi Jambi. Masyarakat diharapkan menumbuhkembangkan warisan budaya dalam kehidupan bermasyarakat melalui penelitian ataupun pengkajian ilmiah atas naskah Aksara Incung. \"Diharapkan masyarakat dapat menerapkan Aksara Incung pada fasilitas umum, ini untuk menjaga agar Aksara Incung tetap lestari,\" sebutnya. 

Peserta dalam kegiatan workshop ini yaitu petugas dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten dan kota, akademisi, guru-guru dan pemerhati kebudayaan. Sedangkan narasumber yaitu Drs.H. Junaidi T Noor,MM, Iskandar Zakaria dan Antri Mariza Qadarsih, S.Sos.

(kar)

 

Tags :
Kategori :

Terkait