JAKARTA - Ujian nasional (UN) merupakan kegiatan evaluasi pendidikan paling mahal di Indonesia, dengan biaya Rp 560 M. Sayangnya pemerintah kabupaten dan kota dicap tidak serius menindaklanjuti hasil analisis hasil UN itu.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, pemda harusnya lebih menekankan hasil analisis UN itu untuk program pendidikan setempat. Kemendikbud berharap hasil analisis UN yang dihimpun dari lembar jawaban siswa itu tidak ditumpuk di rak begitu saja.
\"Kita ingin pemda itu lebih memperhatikan hasil analisis UN yang dikeluarkan oleh Kemendikbud,\" kata mantan rektor Universitas Andalas (Unand), Padang itu. Menurutnya hasil analisis hasil UN Kemendikbud cukup komplit. Pemetaan kualitas pendidikan mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten serta kota bahkan sampai di level sekolah.
Musliar juga menjelaskan bahwa analisis hasil UN itu juga memetakan kemampuan daya serap siswa per mata pelajaran. Dengan analisis ini, sejatinya kepala daerah bisa menjadikan bahwa intervensi peningkatan kaulitas. Misalnya dari hasil analisis UN itu dinyatakan daerah A lemah di mapel matematika, berarti guru-guru matematika harus dilatih secara intensif.
Dia mengatakan selama ini Kemendikbud sejatinya sudah ikut membantu peningkatan kapasitas sekolah yang hasil UNnya jeblok. Tetapi Musliar menuturkan bantuan dari Kemendikbud itu tidak banyak. Biasanya hanya ada satu sekolah di setiap provinsi yang menjadi model pendampingan pasca UN.
\"Tentu dengan keterbatasan di Kemendikbud, peningkatan sekolah dari hasil analisis UN itu juga dilakukan oleh pemda,\" katanya. Bahkan menurut Musliar, sekolah-sekolah mulai dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA dan SMK itu merupakan kepemilikan pemkab atau pemkot. Sehingga kewajiban pemkab atau pemkot untuk meningkatkan kualitasnya.
Musliar berharap ke depan pelaksanaan UN tidak hanya menyedot perhatian saat persiapan dan pelaksanaan ujiannya saja. Tetapi evaluasi peningkatan kualitas pembelajaran pasca UN juga harus dilakukan. \"Karena tujuan UN itu untuk pemetaan. Setelah pemetaan keluar, dilakukan upaya perbaikan,\" kata dia.
(wan/ca)