KERINCI - Puluhan lusin itik di Kabupaten Kerinci terserang virus flu
itik yang diduga masuk dalam kategori virus flu burung atau H5N1. Belum diketahui dengan pasti penyebab itik-itik di Kabupaten Kerinci terserang flu burung ini.
Namun, akibat diserang virus flu itik, puluhan lusin itik di Kerinci mati. Sebelum mati itik mengalami kondisi buta (mata putih) dan leher berputar.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kerinci, Aryan Kamis (29/5) kemarin mengatakan, flu itik di Kabupaten Kerinci terjadi sejak satu bulan yang lalu. Awalnya terjadi di Desa Sungai Mendang, kemudian di Belui Tinggi, dua minggu yang lalu di daerah Semurup dan sejak satu minggu ini terjadi didaerah Koto Majidin.
Hasil tes petugas Keswan terhadap itik didaerah Semurup, itik di Semurup positif terkenan virus flu itik. Namun untuk memastikan flu itu sampel itik sudah dikirim Bidang Keswan ke laboratorium BPPV di Bukit Tinggi. \"Hasil tes petugas kita flu itik. Untuk memastikan kita lanjutkan tes di laboratorium di Bukit Tinggi,\" ujarnya.
Dikatakannya, Rabu (28/5) kemarin pihaknya melakukan pengecekan kondisi itik di Koto Majidin. Hasil tes petugas dilapangan itik di Koto Majidin negatif flu itik. \"Kalau itik di Koto Majidin ini sakit mata, matanya bengkak,\" ucapnya.
Walaupun demikian, pihaknya telah mengambil sampel itik di Koto Majidin untuk dikirimkan ke laboratorium di Bukit Tinggi. \"Sampelnya tetap kita ambil dan kirim ke Bukit Tinggi,\" katanya.
Sementara itu, virus flu itik ini bisa menular ke manusia. Untuk itu perlu kewaspadaan para petani yang beternak itik. Aryan menambahkan, flu itik tergolong H5N1 atau flu burung, tapi variannya bebeda. Kalau flu itik variannya 2.3.2, sedangkan flu ayam 2.1.3. \"Sampai sekarang belum ada orang yang terkena virus flu itik. Masyarakat tidak perlu panik, yang penting harus waspada,\" pungkasnya.
(dik)