JAKARTA - Equestrian Indonesia memiliki asa menembus persaingan di ajang Asian Games XVII Korsel mendatang. Turun di tiga kategori dressage, eventing,dan jumping, Larasati Gading dkk di target satu medali emas.
Dalam usaha memenuhi incaran sekeping medali emas, agenda try out dan try in pun digeber. Salah satunya agenda try in yakni FEI World Jumping Challenge yang ebrkahir kemarin (1/6) di Detasemen Kavaleri Kuda Parongpong, Bandung.
Hasilnya atlet pelatnas proyeksi Asian Games Pingkan Motira menjadi yang terbaik. Pingkan yang tampil bersama kuda Veron mencatatkan waktu 61,19 detik. Disusul rekan sesama pelatnas Alfaro Menayang di posisi kedua dengan kuda Zinnie. Lalu di posisi ketigajuga atlet pelatnas Andry Prasetyono dengan kuda 3K Cassone. Andry membukukan waktu 62,29 detik.
Nah, Alfaro sejatinya punya catatan waktu lebih bagus dari Pingkan. Yakni 53,80 detik. Sayangnya lompatan yang dilakukan tak sempurna karena Alfaro dan Zinnie membuat empat kesalahan dalam melakukan jumping.
Menurut manajer pelatnas Prasetiono Sumiskum total peserta ada 65 peserta. Para atet pelatnas turun di nomor halangan tertinggi untuk jumping setinggi 120 sentimeter.
\"Hasil yang dicapai para atlet pelatnas cukup lumayan. Mereka berhasil juara di dalam negeri di tingkat kejuaraan inetrnasional yang diikuti berbagai negara,\" kata Tion, sapaan Prasetiono Sumiskum.
Meski demikian, Tion tetap mewanti-wanti anak asuhnya untuk meningkatkan kualitasnya. Sebab catatan waktu yang dihasilkan masihlah beum maksimal.
Jika menengok nomor jumping di Asian Games empat tahun silam catatan waktu Pingkan masih jauh. Di nomor jumping individual, atlet asal Arab Saudi Ramzy Al-Duhami menyabet emas dengan catatan waktu 48,52 detik.
\"Di Asian Games tingkat ketinggian halang rintang 150 sentimeter. Makanya hari ini (kemarin,red.) dipasang yang lebih rendah 30 sentimeter saja waktunya belum bisa menempel yang Asian Games lalu,\" tutur Tion.
Bicara mengenai darimana kans Indonesia memperoleh medali emas di Incheon September mendatang, Tion mengatakan dari dressage beregu. Di nomor ini pesaing terberat datang dari tuan rumah, Tiongkok, dan Malaysia.
(dra)