JAKARTA - Unit bisnis Blue Bird Grup kian beragam mulai layanan jasa transportasi dengan pelat nomor kuning (taksi, bus, dan lainnya) sampai pelat nomor hitam (mobil rental). Jelang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), penguasa pasar taksi di Indonesia itu kian memercantik diri.
Presdir Blue Bird Grup Noni S.A Purnomo mengatakan, pihaknya saat ini memiliki berbagai rencana untuk mengembangkan lini bisnis di bidang jasa transportasi. Setelah sebelumnya mengkaji masuk bisnis taksi udara (helikopter), yang terbaru pihaknya segera meluncurkan taksi khusus penyandang disabilitas dan manusia lanjut usia (manula).
\"Dalam waktu beberapa bulan ke depan kita akan melakukan layanan, tapi bentuknya lebih ke CSR (corporate social responsibility) untuk disable people. Jadi orang dengan keterbatasan maupun orangtua. Taksinya nanti kursinya turun dan saya rasa akan jadi pertama di Indonesia,\" ujarnya di sela peluncuran program layanan Airport Transfer to City bersama Air Asia Indonesia di Jakarta, kemarin.
Kendaraan dipilih untuk layanan khusus ini nantinya jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan desain khusus mulai dari pintu geser sampai desain lainnya yang memungkinkan para disable mudah mengakses. \"Kita melihat ada kebutuhan di situ walaupun kami anggap ini sebagai bagian dari CSR. Mereka juga punya hak yang sama dan para orangtua itu juga butuh dan pengin jalan-jalan lho,\" ungkap Noni.
Maka untuk tahap awal ini pihaknya tidak terlalu berharap keuntungan dari layanan terbarunya. Meskipun harus mengeluarkan biaya tinggi untuk armada yang disebutnya jauh lebih mahal dibandingkan armada biasa dan harus melakukan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan bertugas sebagai pengendara. \"Sopirnya harus yang care,\" tegasnya.
Sementara itu, program kerjasama yang dilakukan dengan Air Asia Indonesia yang diluncurkan secara resmi kemarin akan memerkuat posisi Blue Bird di bisnis jasa rental mobil. Kerjasama ini dilakukan untuk melayani transportasi darat pasca penerbangan para penumpang Air Asia. \"Untuk tahap awal baru di Jakarta dulu,\" terusnya.
Pihaknya juga segera melakukan kerjasama dengan beberapa maskapai nasional lainnya tetapi dalam bentuk berbeda. \"Tapi bicaranya nanti saja. Yang pasti agak berbeda (dengan model kerjasama Air Asia). Kalau bentuknya yang seperti ini ya hanya dengan Air Asia,\" ucap Noni.
Seiring dengan ekspansi bisnis, Blue Bird juga sedang dalam proses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat ini. Perusahaan ini berpotensi meraup dana segara dalam nilai signifikan dari aksi korporasi ini. \"Jadi kita memang masih dalam proses. Tapi saya belum bisa kasih tahu kapannya karena belum boleh diumumkan,\" kelitnya.
Direktur Komersial PT Indonesia AirAsia, Andy Adrian Febryanto, mengatakan pihaknya memilih untuk melakukan kerjasama dengan Blue Bird untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang secara terintegrasi mulai dari pra penerbangan, saat terbang, sampai pasca terbang. \"Kita ingin memastikan kepuasan penumpang sejak berangkat sampai ke tempat tujuan akhir,\" tekadnya.
Para penumpang AirAsia yang menggunakan fasilitas layanan pasca terbang ini akan dilayani dengan armada mobil rental jenis MPV milik Blue Bird. Armada ini memastikan para penumpang maskapai berpusat di Malaysia ini mendapatkan langsung kendaraan saat tiba di bandara. \"Semua ini berawal dari masukan konsumen juga terutama di Jakarta, setiba di bandara mereka sulit mendapatkan transportasi seperti taksi. Tentunya transportasi yang aman dan nyaman. Maka kita pilih Blue Bird,\" kata dia.
Pada tahap pertama ini BlueBird menyediakan 150 kendaraan per hari untuk para penumpang Air Asia. Total armada rental jenis MPV dimiliki Blue Bird mencapai 2.200 unit. \"Memang kita baru launching hari ini (kemarin) tetapi sebenarnya sudah buka layanan ini sejak tanggal 16 Mei kemarin tanpa woro-woro. Itu saja sudah 400 mobil terpakai dan itu hanya Jakarta saja. Belum di tempat lain nanti. Jadi lumayan besar animonya,\" Andy meyakinkan.
(gen)