Jambi Terima Hibah Amerika

Kamis 05-06-2014,00:00 WIB

JAMBI - Jambi bakal menerima dana hibah bantuan dari Amerika. Namun belum dipastikan berapa jumlah hibah yang akan diterima. Robert Blake, dubes AS kemarin mengunjungi Jambi dan mengunjungi salah satu pabrik kelapa sawit untuk melihat rencana proyek yang akan dilaksanakan.

Diterangkan Budi Kuncoro, direktor project MCC, kegiatan yang dilakukan adalah berbentuk kemakmuran hijau. Menurutnya, pembangunan berbasis ini sangat berpotensi di Jambi.

\"Kita melihat potensi kegiatan kemakmuran hijau ini,\" katanya. Dikatakannya, yang dilakukan adalah Pengembangan ekonomi lokal yang berbasis hijau. Dana hibah dari AS itu jumlahnya sekitar 300 juta US dolar atau Rp 4 T.

Menurutnya, ada 20 kabupaten di indonesia di 9 provinsi yang menjadi sasaran program ini. Untuk wilayah sumatera sendiri, ada di Jambi dan Sumbar. \"Ada 3 proyek, konservasi hutan. Seperti di jambi diketahui ada hutan nasional, berbak, TNKS. Lalu proyek kedua pertanian, dan proyek ketiga energi terbarukan,\" ungkapnya.

\"Contohnya di NTT, berbagai potensi Sumber daya energi tebarukan, biomasa, angin, air dan lainnya. Ini contoh yang dikerjakan. Kita akan bangun 1 hydro power proyek dan terkoneksi. Jadi kita amankan sumber daya dan aliran sungainya selain bangun PLTMH,\" katanya.

Di Jambi, teridentifikasi adanya potensi limbah cair kelapa sawit yang bisa menjadi potensi energi. \"Di jambi diidenfikasi POME, dari limbah cair sawit menjadi listrik. Pentingnya melakukan POME kalau mau perusahaan mengolah limbah cairnya menjadi energi kita bisa menghemat solar menjadi energi untuk PLTD menjadi PLTMH,\" jelasnya.

Robinson sibagarea, direktur PT Biccon Agro makmur, pabrik sawit yang akan menjadi sasaran program menerangkan, di daerah perusahaan ada lahan plasma. \"Jadi tandan buah segar dari plasma kita. Di muaro jambi ada 12 pabrik sawit termasuk kita. Kami bisa memproduksi 30 ton minyak perjam. Limbah cair atau Pome 15 meter kubik per hari,\" katanya.

Sementara Imam, salah satu perusahaan sawit di Belitung yang sudah menjalankan program ini dalam kesempatan itu menerangkan, program ini konsepnya mudah. Limbah cair disimpan dan akan mengeluarkan methan lalu akan menjadi engine dan akan menjadi bahan bakar listrik.

\"Ini bisa untuk 1 sampai 1, 2 mw, ini bisa untuk 2500 KK dengan tegangan 450 VA. Konstruksi 12 sampai 18 bulan untuk pembuatan kolam, mixing dan beberapa peralatan pembentukan gas yang dipasang. Setelah 3 bulan jalan, ini menghemat 2, 5 juta liter per tahun solar untuk disel,\" tegasnya.

Robert blake, dubes AS mengatakan, program ini bukan hanya mengolah limbah saja, namun juga akan berdampak kepada keramahan lingkungan. Dimana, bau dari limbah akan berkurang karena sudah diolah. \"Ini mengolah limbah, tak hanya yang mencemari lingkungan dan berguna yakni listrik. Manfaatnya untuk masyarakat. Jadi tak hanya limbahnya mencemari lingkungan saja. MCC akan terus memantau dan apa dampak ekonomi bagi masyarakat dan diharapkan bisa dikembangkan pemerintah untuk yang lainnya,\" tegasnya.

Wagub Jambi yang juga hadir menyatakan, dia berharap masyarakat saling mengerti dan menunjang program ini. \"Pembangunan harus bersahabat dengan lingkungan. Kita kadang membangun baru befikir apa resikonya. Makanya harus dirubah lebih baik. Jangan lagi bangun dulu memikirkan dampak kemudian. Kajian harus lebih lengkap,\" tandasnya.

(wsn)

Tags :
Kategori :

Terkait