JAKARTA- Sempat beredar kabar bahwa kelulusan ujian nasional (UN) SMP dimajukan dari jadwal semula 14 Juni. Alasannya adalah pada masa itu, berbarengan dengan jadwal kampanye Pilpres 2014. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak ada perubahan itu.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Balitbang Kemendikbud Nizam menjelaskan, pengumuman kelulusan UN SMP tetap berdasarkan POS (prosedur operasonal standar).
\"Informasi pengumuman kelulusan UN SMP itu tidak benar,\" katanya kemarin.
Nizam mengatakan, sampai saat ini tim di Puspendik Balitbang Kemendikbud masih melakukan olah data hasil pemindaian yang dikirim dari provinsi. Dia mengatakan beberapa hari lalu, masih ada sejumlah provinsi yang baru mengirim hasil pemindaian ke panitia pusat.
\"Kami harus selesaikan dulu seluruh proses pemindaian dari seluruh provinsi,\" kata dia. Dia mengatakan panitia pusat menargetkan seluruh hasil pemindaian dari tingkat provinsi masuk ke tingkat nasional paling lambat 9 Juni depan. Dengan demikian panitia memiliki slot waktu untuk pemindaian hingga hari pengumuman nanti.
Terkait dengan agenda kampanye Pilpres 2014 yang bebarengan dengan pengumuman UN SMP, Nizam mengatakan tidak ada persoalan. \"Kok kayak mau ada perang saja. Insyallah semuanya (kampanye dan pengumuman UN SMP, red) berjalan damai dan sukses,\" ujar dia. Hasil dari UN SMP ini diharpakan bisa menjadi kunci untuk masuk ke jenjang berikutnya (SMA/sederajat). Dengan memanfaatkan hasil UN ini, penerimaan siswa baru di jenjang SMA/sederajat sudah tidak perlu lagi menggunakan tes tulis lagi. Penerimaan siswa baru di jenjang SMA/sederajat cukup dilakukan dengan seleksi nilai UN.
(wan)