JAMBI-Penerapan parkir berbayar di kampus FKIP Univeristas Jambi sejak tiga hari lalu, menuai protes mahasiswa. Ratusan mahasiswa menggelar protes dengan cara melakukan aksi damai di pelataran kampus biru tersebut.
Presiden BEM Unja Sidik mengatakan, mahasiswa merasa didiskriminasi dengan adanya parkir berbayar itu. Pasalnya, hanya mahasiswa yang dikenakan biaya parkir, sementara dosen dan civitas akademika lainnya bebas biaya.
“Parkir adalah bagian dari sarana dan prasarana universitas yang merupakan fasililtas bagi mahasiswa. Setiap awal semester mahasiswa selalu melakukan registrasi uang semester, seharusnya parkir menjadi fasilitas yang bisa dinikmati secara gratis,“ tegasnya.
Selain itu, kara Sidik, dirinya mewakili seluruh mahasiswa Unja sangat kecewa dengan manajemen parkir yang diserahkan kepada pihak ketiga.
“Kampus-kampus besar lain belum menerapkan biaya parkir, jelas ini menjadi pertanyaan untuk kita apa sebenarnya yang terjadi di Unja, terlihat jelas ini adalah mega proyek yang menguntungkan segelintir orang,”ungkapnya.
Sementara itu, Agus Setyo Negoro salah satu dosen yang merupakan pengelola parkiran berbayar saat ditemui mahasiswa mengatakan, pihaknya akan menerapkan kembali parkiran secara gratis seperti semula.
“Nanti akan kita kaji kembali bagaimana ke depannya, akan tetapi mulai besok (hari ini, red) akan digratiskan seperti semula,’’ pungkasnya.
(cr14)