SBMPTN di Kamus Unja Registrasi Ulang,Antrian Mengular
JAMBI- Sebanyak 8.846 peserta rebutan 1.028 kursi dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dilaksanakan di Universitas Jambi kemarin (17/6).
1.028 kursi tersebut diperuntukkan bagi 12 fakultas atau 41 prodi yang ada di Unja. “Kuota Unja melalui jalur SBMPTN untuk tahun ini sebanyak 1.028 kursi,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Maizar Karim saat dikonfirmasi koran ini, kemarin.
Menurutnya, ada 3 mata uji yang diberikan kepada setiap calon mahasiswa, yakni tes kemampuan potensi akademik, sosial hukum dan sain dan teknologi.
“Kami telah mempersiapkan dengan matang untuk menyelenggarakan ujian SBMPTN ini, baik dari segi kesehatan, pengawasan ujian dan lain-lain,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelum ujian berlangsung, seluruh peserta telah diperiksa kelengkapannya, mulai dari indentitas peserta maupun kelengkapan untuk menghadapi ujian, sedangkan perempuan yang menggunakan jilbab diperiksa oleh panitia untuk memastikan tidak ada yang menggunakan headset.
‘’Untuk panitia pengawas kami memiliki standar tersendiri, yakni harus golongan 3A dan merupakan dosen dan tenaga kependidikan, ini merupakan kebijakan dari pusat,” bebernya.
Ditambahkan nya, untuk tenaga pengawas ujian SBMPTN sebanyak 439 orang termasuk penanggung jawab ruangan dan pengawas golongan,hal tersebut dilakukan agar tidak ada kecurangan dalam mengerjakan soal-soal ujian tersebut.
Sementara itu, ketika ujian berlangsung, salah satu peserta yang pingsan ketika mengikuti ujian, mendapat kesempatan untuk mengikuti kembali ujian di hari itu juga.
“Kami berikan kesempatan untuk mengikuti ujian lagi ketika peserta tersebut sadar, sebab masih ada waktu yang bisa dikerjakan, akan tetapi secara serentak ujian SBMPTN harus sudah selesai hari ini (kamerin, red) juga,” tuturnya.
Di bagian lain, sebanyak 1.610 calon mahasiswa Unja yang sudah diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), kemarin, melakukan registrasi ulang di BAAKPSI Unja.
Hanya saja, registrasi itu dikeluhkan oleh sejumlah orang tua wali calon mahasiswa karena lambannya proses registrasi yang dilakukan oleh pihak panitia. Imbasnya, antrian panjang tak terelakkan lagi.
“Saya sudah lama berdiri ikut antrian di sini, kalau loket registrasi dibuat banyak tentu kerjanya juga cepat, tidak akan terjadi antrian sepanjang ini,” ujar salah seorang calon mahasiswa.
Pantauasn koran ini, loket untuk proses registrasi memang sedikit disiapkan oleh panitia. Kondisi ini tidak seimbang dengan jumlah calon mahasiswa yang melakukan registrasi ulang.
Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana Ibrahim, dikonfirmasi terkait masalah ini, mengatakan, pihak nya telah mempersiapkan enam loket untuk melakukan registrasi ulang.