JAMBI-Banjir dadakan akibat meluapnya air dari saluran drainase dan anak sungai sepertinya sudah menjadi masalah ‘menahun’ bagi warga RT 19 Kelurahan Rawasari, Kota Baru, Jambi.
Kemarin pagi, untuk kesekian kalinya, rumah warga kembali kedatangan ‘tamu’ tak diundang itu. Sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya, air itu meluber setelah saluran drainase dan anak sungai yang hingga kini belum juga dinormalisasi itu, tidak mampu mengalirkan air dengan lancar.
‘’Tadi pagi (kemarin, red) hujan lebat. Setelah reda, air dari atas yang masuk ke saluran drainase meluber hingga ke pekarangan rumah warga,’’ ujar salah seorang warga setempat kepada koran ini.
Menurutnya, air mulai meluap sekitar pukul 10.00 Wib kemarin siang. ‘’Banjir ini hampir selalu terjadi setiap hujan lebat mengguyur Kota Jambi. Warga di sini tidak bisa berbuat apa-apa,’’ sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PU Kota Jambi Khairudin, melalui Kabid Cipta Karya Mahruzar mengatakan, tahun ini akan dikerjakan sebanyak 77 paket pekerjaan rehab dan peningkatan saluran drainase.
Hanya saja, hingga triwulan II ini belum ada yang rampung pengerjaannya. Belum adanya paket drainase yang rampung hingga Triwulan II ini karena pada akhir Mei baru selesai kontrak dengan rekanan.
‘‘Untuk sementara belum ada yang selesai, saat ini baru pelaksanaan dan itu lah yang progresnya 30 persen,’‘ kata Mahruzar.
Dijelaskannya dari 77 paket drainase tersebut, 55 paket drainase untuk peningkatan, sedangkan 22 paket lagi adalah rehab.
‘‘Kalau peket yang terbanyak itu ada di Kecamatan Jambi Selatan, sebanyak 17 paket, Kota Baru 14 paket, dan yang lain tersebar 7-8 paket,’‘ sebutnya.
Meski demikian, Mahruzar mengatakan, anggaran untuk drainase sebanyak Rp 22 Miliar (M) lebih itu, diupayakan serapannya di atas 90 persen pada September nanti.
‘‘Jadi semua paket itu, tentunya hingga September nanti harus selesai,’‘ jelasnya.
(jun)