JAMBI-Semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan lapangan pekerjaan demi mencapai taraf hidup yang layak seperti orang lain. Begitu juga untuk para siswa yang menimba ilmu di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Dengan keterbatasan yang dimiliki sekaligus keistimewaan yang menyertai, siswa SLB ini memperoleh porsi pendidikan yang disesuaikan yaitu pendidikan akademik 40 persen dan sisanya keterampilan.
Menurut Waka Kesiswaaan SLB, Risa Farida bahwa anak didiknya memiliki beberapa keterampilan hidup yang bisa dipilih sesuai dengan keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa.
“Selain pendidikan akademik dengan porsi 40 persen, 60 persennya kita berikan keterampilan yang langsung diajarkan oleh guru yang kompeten dibidangnya masing-masing yaitu tata boga, sablon, akupressure, musik dan salon,” jelas Risa kemarin.
Dijelaskannya, hasil karya siswa SLB tersebut tidak kalah dengan anak-anak atau buatan orang lainnya. Bahkan, menurut Risa tak jarang hasilnya jauh lebih bagus. “Karena anak-anak inikan lebih fokus. Saat dia membuat suatu karya, maka mereka akan fokus dengan apa yang dibuatnya sesuai dengan latihan yang diberikan,” sambung Risa.
Namun sayang, meski hasilnya sangat bagus dan mengundang decak kagum orang yang melihat atau mencicipi, namun hingga saat ini keterampilan tersebut tidak bisa maksimal dijadikan lapangan pekerjaan setelah anak-anak tersebut lulus dari SLB.
“Padahal keterampilan tersebut kita berikan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka kelak. Agar mereka tidak bergantung dengan orang lain. Namun peminat diluar atau ditengah masyarakat masih minim yang berminat menjadikan lulusan SLB ini sebagai tenaga kerja atau memesan karya buah tangan mereka,” sambung.
Karena ketiadaan lapangan pekerjaan bagi mereka, banyak yang hingga saat ini masih menganggur dan bergantung pada keluarganya. Risa berharap pemerintah bisa mencarikan solusi demi kelangsungan keterampilan dan kehidupan anak-anak SLB tersebut.
(lia)