Tak Jelas, Sebagian Dikuasai Masyarakat
JAMBI- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan buruknya pengelolaan aset di lingkup Pemprov Jambi. Hampir tiap tahun, aset selalu menjadi temuan BPK RI. DPRD Provinsi Jambi menilai perlu komitmen serius dari pihak Pemprov untuk menyelesaikan masalah asset ini.
Anggota Pansus I DPRD Provinsi Jambi, Hilalatil Badri menegaskan, pihaknya heran aset selalu menjadi temuan tiap tahunnya. Bahkan, aset yang menjadi temuan BPK tak pernah berubah. “Itu-itu saja. Bahkan makin bertambah,” tegasnya.
Hilal tak mengerti bagaimana cara kerja badan pengelola aset dan keuangan Pemprov Jambi. Seharusnya, masalah aset bisa diselesaikan dengan baik, meskipun butuh waktu dan bertahap. “Banyak tanah Pemprov yang masih di kuasai masyarakat. Tapi tak kunjung beres diselesaikan,”katanya.
Ia mencontohkan masalah asset tanah yang kini menjadi perumahan mewah di Komplek Telanai Indah. Berdasarkan hasil audit BPK RI , sebagian lahan di komplek perumahan itu merupakan tanah milik Pemprov. Itu bisa dibuktikan dari dokumen dan kepemilikan surat yang dimiliki Pemprov. ‘’Sebenarnya tergantung niat. Kalau ada niat dan keseriusan, harusnya bisa selesai,”ujarnya.
Ia berharap pemerintah membuat rencana aksi untuk penyelesaian temuan asset ini. Jangan sampai masalah asset menjadi temuan rutin. “seolah-olah kita tak bekerja. Masakah tiap tahun itu- itu saja yang menjadi temuan,”bebernya.
Maslah aset tanah di komplek perumaha telanai indah memang belum tuntas. Antara kedua belah pihak ngotot merasa memiliki tanah itu. Pemprov sejak awal mewacanakan membawa masalah ini ke meja hijau lewat pengadilan.
Sebab, pemilik tanah yakni mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin tetap ngotot merasa memiliki tanah itu. Namun, sampai saat ini persoalan itu belum beres dan masih mengganjal. Wajar, itu selalu menjadi temuan BPK.
Kepala Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah Provinsi Jambi Muslim Rizal berharap masalah temuan aset bisa segera tuntas. Ia komitmen akan fokus menyelesaikan temuan aset dari BPK itu. “Kita fokus menyelesaikan temuan aset yang tercecer ini,” katanya.
(wsn)