SURABAYA – Deklarasi penutupan Dolly tidak digubris beberapa mucikari dan calo. Mereka mulai menawarkan PSK di lokalisasi Dolly Rabu kemarin (6/8). Tentu saja secara sembunyi-sembunyi.
Berdasar pantauan lapangan, Rabu kemarin (6/8) ada beberapa pria yang duduk di pinggir Gang Dolly. Mereka tersebar di tiga titik. Yaitu, depan tempat parkir New Borneo, depan gang bekas Wisma Barbara, dan depan Karaoke Dolly Racun.
Setiap calo tidak bekerja sendirian. Mereka bekerja setidaknya berdua. Dalam memilih pelanggan, mereka juga berhati-hati. Tidak semua pengendara sepeda motor ditawari perempuan.
Calo akan melihat pengendaranya. Apabila pengendara melaju dengan perlahan, dia akan memberikan kode berupa lambaian tangan pelan. Setelah pengendara berhenti, mereka baru menawarkan dagangan.
PSK tidak lagi dipajang di wisma, tetapi di BlackBerry (BB). Di sana, nanti terdapat beberapa foto perempuan muda dengan berbagai pose. Pose yang ditunjukkan tidak seronok, tetapi cukup mewakili penampilan fisik gadis.
“Mainnya nanti di luar. Hotelnya murah, kok!” kata calo yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Pelanggan dikenai tarif Rp 500 ribu untuk kencan selama tiga jam. Apabila pintar menawar, harga tersebut bisa turun. Biaya itu tidak termasuk hotel. ”Juga nggak bisa joinan, Mas!’’ tambahnya. Yang dimaksud joinan adalah beberapa orang menyewa satu PSK secara bergantian.
Apabila sudah sepakat, calo menelepon PSK untuk datang. Setelah itu, penyewa dan PSK pergi ke hotel, sedangkan calo mengikuti dari belakang. Sekitar enam calo beraksi sejak kemarin. Namun, pria hidung belang yang datang untuk memesan masih sedikit.
Hal yang berbeda ditemukan di lokalisasi Jarak. Berdasar pantauan Jawa Posdi Jarak, aksi prostitusi secara tersembunyi tidak terpantau. Hanya terdapat beberapa perempuan dengan pakaian minim yang nongkrong di depan karaoke.
Jumlah karaoke yang membuka lagi usahanya juga lebih banyak ketimbang hari-hari sebelumnya. Namun, jumlah pengunjung yang datang sedikit. Hingga pukul 23.30 tadi malam, beberapa karaoke hampir tidak mendapat pengunjung sama sekali. ’’Tambah sepi saja,” keluh seorang warga Jarak yang juga tidak mau disebutkan namanya.
Berkenaan dengan aktivitas prostitusi secara sembunyi-sembunyi itu, Kapolsek Sawahan AKP Gathut Bowo menyatakan bahwa dirinya akan menyampaikan hal tersebut kepada atasannya. ”Polisi akan melakukan penindakan hukum, sedangkan untuk penutupan dari pihak pemkot,’’ lanjutnya. (laz/c7/end)