Mulai Menari Sejak Bangku SMP

Kamis 04-09-2014,00:00 WIB

BISA memperkenalkan budaya daerah kepada masyarakat luas memang bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Hal inilah yang dialami oleh gadis cantik benama lengkap Hari Adriyati. Baginya, mempelajari hal-hal yang berbau tradisional tidak pernah ada habisnya.

Anak kedua dari pasangan Suhartono dan Tri Ida ini menunjukkan kecintaannya terhadap budaya tradisional dengan cara menjadi seorang penari tradisional. Ia mengaku, memulai perannya sebagai penari sejak ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

“Saya suka sekali tarian tradisional, saya juga sudah mulai menjadi penari tradisional sejak saya masih kelas 3 SMP,” papar gadis yang biasa disapa Hari ini.

Pahit manis pengalaman menjadi seorang penari tradisional telah dirasakan oleh gadis kelahiran Jambi 03 Desember 1993 ini. Ia mengaku pernah menyambangi berbagai kota besar di Indonesia berkat hobi menarinya ini, mulai dari kota Surabaya hingga Jakarta.

“Kalau pengalaman menariknya sih karena saya bisa pergi-pergi ke luar kota seperti Surabaya dan Jakarta,” ujar Hari.

Selain itu, dara cantik yang pernah tiga kali menjadi juara satu lomba tari tradisional se-Provinsi Jambi ini juga mengaku memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan. Seringnya mengalami cidera kaki dan dimarahi mentor ketika latihan adalah salah satunya.

“Kalau nggak enaknya ya pas kaki cidera atau dimarahi mentor pas latihan,” tambah Hari.

Gadis yang menjadi anggota sanggar tari Sekintang Dayo ini juga menghimbau kepada anak-anak muda di Jambi agar tidak malu dan mau mempelajari budayanya sendiri, salah satunya yaitu tarian tradisional Jambi.

“Harapan ke depan, semoga anak muda sekarang mau dan nggak malu lagi mempelajari budaya sendiri seperti tarian tradisional Jambi,” timpalnya.

(mg07)

 

Tags :
Kategori :

Terkait