Program City Gas Mandeg

Rabu 10-09-2014,00:00 WIB

JAMBI – Program city gas dari kementrian ESDM di Kota Jambi mandeg. Padahal, sambungan sudah dipasang sejak akhir tahun lalu ke 4 ribu lebih rumah warga di 2 Kecamatan dalam Kota Jambi.

Bahkan, Senin lalu, diadakan pertemuan antara pemerintah Kota Jambi, PT Pertagas Niaga,  PT Enegasindo Heksa Karya (EHK) dan PT Transportasi Gas Indonesia. Pertemuan itu bertujuan agar proses penyalurah City Gas ke  4 ribu rumah warga segera direalisasikan.

Kabag Ekonomi Setda Kota Jambi, Jaharuddin, mengakui pertemuan tersebut untuk membuat perjanjian kerjasama. \"Nanti, pertemuan ini dikembalikan ke Dirjen Migas. Karena kerjasama itu adalah urusan Dirjen Migas. Kita, Pemkot siap saja berapa yang dibutuhkan untuk penyaluran gas ke rumah warga,\" jelas Jaharuddin.

Dia mengakui, gas yang masuk ke pipa bukan dalam jumlah kecil. Jadi, operasionalnya harus dilakukan secara profesional sehingga tidak menimbulkan permasalahan nantinya. \"Gas yang masuk ke pipa itu kan banyak, jadi harus ada yang bertanggung jawab. Dan itu semua keputusannya ada di Dirjen Migas. Tentu, Pak Wali, ingin hasil pembicaraan tadi (kemarin, red) bisa disampaikan ke Pusat, dan dapat hasil sesegera mungkin,\" jelas Jaharudin.

Sementara Manager PT Enegasindo Heksa Karya (EHK), Mundasir, mengatakan pihaknya berusaha mempercepat penyaluran gas di 4 ribu rumah ini. \"Dari EHK kita tidak ada masalah. Dan kita ditarget dari pak Walikota Jambi, 4 ribu rumah yang akan disalurkan, dan akan ditambah menjadi 3 ribu rumah lagi. EHK berkomitmen bagimana bisa menyalurkan kepada masyarakat,\" jelasnya. 

Ia menjelaskan, saat ini yang menjadi masalah ada di Pertagas. “Masih ada terkait dengan Pertagas. Targetnya secepatnya, masalahnya tinggal di Pertagas,\" akunya. 

Mundasir mengakui, saat ini pipa yang dibuat oleh PT EHK sudah siap digunakan, mulai dari jalur Thehok dan Jambi Selatan. Nantinya, yang diuntungkan adalah masyarakat.

Dengan tidak lagi menggunakan tabung gas, dan harga gas rendah serta aman. “Intinya, pak Wali ingin mempercepat 4 ribu rumah. Bahkan, pipa kita sudah selesai. Dan gasnya diambil alih oleh Pertagas. Mereka yang mengoperasikan. Pipa, gasnya lewat kita semua pakai fasilitas kita,\" ujarnya.

Terpisah, Manager PT Pertagas Niaga, Dliyaa Ul Haq, mengakui ingin mengembangkan jaringan baru. Bahkan dananya sudah cair, hanya menunggu izin prinsip dari Walikota Jambi untuk penambahan jaringan. \"Namun, pak Wali memberi saran, sebelum menambah jaringan, kami diminta untuk mempercepat penyalurah City Gas ini. Namun, ini semuanya kewenangan dari BPH Migas,\" jelas Dliyaa. 

\"Saat ini kami harus selesaikan perjanjian. Supaya kami tidak alami kendala saat tambah jaringan,\" tambah Dliyaa. 

Dia memaparkan, kebutuhan dari 4 ribu rumah tersebut, mencapai 0,1 mm perhari. Jadi, jika dihitung gas LPG yang mencapai Rp 110 ribu, bisa menghemat separoh dari harga gas LPG 12 kg. “City gas ini bisa hemat sampai Rp 50 ribu, itu hitungan kita. Dan semuanya itu, keputusan dari pemerintah pusat. Terutama, dengan PT TGI yang ada perjanjian yang belum selesai. Dan harus diclearkan dengan pemerintah pusat. Intinya, kewenangan pusat,\" pungkasnya.

(wsn)

Tags :
Kategori :

Terkait