Di Eceran, Gas Naik 35 %,

Sabtu 13-09-2014,00:00 WIB

Pemda Waspadai  Inflasi, Sebab BBM Naik Oktober

JAMBI – Meskipun kenaikan harga gas tabung biru hanya Rp.1.500 atau 18.000 per tabung 12 Kg, namun di eceran, kenaikannya malah mencapai 35 persen. Jika sebelum diumumkan kenaikan, harga gas eceran hanya Rp. 100.000 per tabung 12 Kg, saat ini di daerah-daerah sudah berkisar antara Rp. 130.000 sampai Rp. 135.000 per tabung. Padahal pihak Pertamina mematok di tingkat eceran harga gas tabung biru paling tinggi hanya Rp. 114.000.

Artinya, kenaikan harga eceran ini sudah diluar kewajaran. Hal inilah yang disesalkan oleh pengamat ekonomi Jambi, Dr Pantun Bukit.

Menurutnya, kenaikan gas itu merupakan sebuah keniscayaan. Hanya saja, distribusinya harus diawasi dengan ketat oleh pemerintah. ‘’Jangan ada pihak yang berspekulasi,’’ tukasnya.

Dikatakannya, semakin  gampang diperoleh gas, , bisa membuat masyarakat efisien. ‘’Ini bisa  menekan inflasi. Apalagi katanya, gas kebutuhan rumah tangga, harus diberi dalam bentuk kebutuhan pokok harus dijaga ketersediaannya, supaya tidak ikut-ikutan padahal tidak ada sangkut pautnya.  Inflasi tinggi yang sengsara adalah rakyat,  jangan ada pelaku ekonomi yang mencuri kesempatan,’’ tuturnya.

Sementara itu, pantauan koran ini di kabupaten Batanghari sudah mulai merangkak naik yakni hingga Rp 130.000 pertabung.   Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Kerinci, H Letmi membenarkan adanya kenaikan harga Lpg 12 Kg yang berlaku
diseluruh Indonesia. Kenaikan harga gas 12 Kg tersebut mulai berlaku sejak  September ini hingga kedepannya.  Dikatakannya, di Kabupaten Kerinci kenaikan harga gas 12 Kg tersebut
juga sudah diberlakukan, hal ini sesuai dengan Kebijakan Pemerintah pusat yang harus diikuti oleh Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota di
Provinsi Jambi. \"sScara nasional harga gas 12 Kg naik, harga gas di Kerinci sekitar Rp 114 ribu. Kecuali ditingkat pengecer yang jauh dari agen, ditambah dengan biaya transportasinya,\" ungkapnya.

 Pemilik Pangkalan gas Tani Teladan di Sungaipenuh yang biasa dipanggil
Pak Haji membenarkan adanya kenaikan harga gas 12 Kg. Menurutnya, sebelumnya harga gas 12 Kg dijualnya Rp 115 ribu, sekarang naik
menjadi Rp 136 ribu.\"Naik Rp 21 ribu,\" ujarnya.
Di Merangin sendiri, kenaikan harga gas 12 kg tersebut yang mencapai Rp 135 ribu pertabung.
Hal senada juga dikatakan, Yaprizal, salah seorang pemilik Pangkalan gas lainnya di Kota Bangko, dirinya juga menjual gas dengan harga yang berbeda dari sebelumnya.

\"Kalau biasa harga encer Rp 115 ribu, tapi karena sudah kebijakan harganya naik, terpaksa kita jual dengan harga Rp 135 ribu. Karena kita ngambilnya juga mahal,\" kata Yaprizal.

Ia menyebutkan, informasi naiknya harga gas 12 kg tersebut disampaikan oleh pihak penyalur dari Kabupaten Sarolangun \"Ini kan pasokannya dari Sarolangun, jadi kemarin orang PT dari sarolangun bilang naik 20 ribu,\" ucapnya.

Sementara itu, Mahdi, salah seorang warga yang dikonfirmasi terkait naiknya harga gas 12 kg, mengatakan, dengan kenaikan harga tersebut dirinya terpaksa harus berhemat menggunakan gas.

\"Ini sangat memberatkan, kalau harganya tetap tinggi seperti ini mau tidak mau kita harus hemat. Kalau biasa masak 2 kali sehari, kedepan terpaksa kita kurangi,\" kata Mahdi.
Namun Mahdi, menyenbutkan, Ia belum mengetahui kenaikan harga gas tersebut, karena saat ini ia masih memakai gas 12 kg yang sudah diisi ulang beberapa hari yang lalu.
Di Sarolangun sendiri harga Gas dengan berat 12 Kg mulai melonjak naik, yang biasanya dijual ditingkat pengecer dengan harga berkisar Rp 117ribu sampai Rp 120ribu saat ini naik menjadi Rp138ribu sampai 140 ribu.

 

BBM Naik Oktober

Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Jokowi- Jusuf Kalla sepertinya akan lebih cepat dalam mengambil kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kemungkinan besar pemerintahan baru itu akan menaikkan harga BBM pada Oktober mendatang, setelah pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

                Saat ditanya terkait waktu menaikkan harga BBM yang dikabarkan pada Oktober mendatang, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan jika kajian menaikkan harga BBM memang sudah dilakukan sekarang, kemungkinan waktu menaikkan BBM itu pada Oktober, tapi nanti dulu soal waktunya. \"Yang pasti, akan ada pengalihan subsidi,\" ujarnya ditemui di Rumah Transisi kemarin.

                Poin utamanya, pada pengalihan subsidi yang konsumtif ke subsidi yang produktif dan juga penghematan biaya rutinitas dari pemerintah pusat dan daerah. Lalu, ada juga langkah untuk menghemat belanja barang yang tidak prioritas. \"Subsidi dari BBM itu, kita pindah ke subsidi pupuk, infrastruktur jalan, sekolah, dan rumah sakit,\" tuturnya.

                Nantinya, pemerintah pusat akan menginstruksikan pada seluruh jajaran aparat untuk melakukan penghematan untuk berbagai bidang. Akhirnya, secara otomatis akan terjadi penghematan dalam semua tingkat. \"Ini targetnya pemerintah baru,\" jelasnya setelah menggelar rapat tertutup dengan tim trasnsisi.

                Yang juga krusial adalah upaya untuk membongkar mafia migas, JK menjelaskan jika pihaknya telah mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam mafia migas. \"Pelaksanaan penertiban mafia migas akan dilakukan pada pemerintahan yang baru,\" tuturnya.

                Sementara itu Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto menjelaskan, bahkan sebenarnya pihaknya telah mengantongi nama-naa orang yang terlibat dalam mafia migas. Semua mafia ini tentu akan dilawan. \"Ada berbagai cara untuk melawan mafia migas, salah satunya menggunakan pajak,\" paparnya.

Tags :
Kategori :

Terkait