JAMBI – Akibat asap yang melanda kota Jambi akhir-akhir ini, sampai kemarin dunia penerbangan Jambi belum lancar. Beberapa pesawat tidak bisa mendarat di Bandara STS Jambi. Bahkan penerbangan pesawat hajipun terpaksa diundur.
Pantauan koran ini, penerbangan pagi sempat terganggu sampai 2, 5 jam. Kemarin, ada 3 penerbangan, Garuda, Lion sama Sriwijaya tak bisa mendarat.
Sementara penerbangan Jamaah Calon Haji (JCH) yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 17 Embarkasi Batam, menuju Embarkasi Batam tertunda (delay).Dampak dari tebalnya kabit asap ini mengharuskan pesawat Sriwijaya yang akan menjemput jemaah untuk mendarat di Palembang.
Wahyudi A Wahab, Kasubag Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jambi mengatakan, seharusnya jemaah kloter 17 diberangkatkan dari Bandara Sultan Thaha menuju Bandara Hang Nadim Batam pada pukul 08.30 WIB. Namun, karena kabut asap maka penerbangan ditunda. \"Delay, mungkin setelah jarak pandang sudah normal jemaah akan kita berangkatkan\" sebutnya.
Lanjut Wahyudi, Untuk jemaah yang tergabung dalam kloter 17 yang menggunakan pesawat ke Embarkasi Batam berjumlah 131, jemaah yang berasal dari Kota Jambi dan Tanjab Timur. \"Hari ini hanya satu kali penerbangan, karena jemaah Tanjab Barat menggunakan kapal fery,\" tambahnya.
Kurnianingsih, Kasi Data dan Informasi BMKG Jambi, mengatakan Informasi jarak pandang dikota Jambi pada selasa pagi sempat mencapai jarak 1000 meter.
\" Pada pukul 06.00 Wib jarak pandang mencapai 1200 Meter, pukul 07.00 Wib Jarak pandang ada diangka 1000 Meter, 08.30 Wib pada 2000 Meter\" terang kurnia.
Kemudian pada pukul 09.00 wib jarak pandang 3000Meter, pukul 10.30 wib pada 3500 Meter, kemudian pukul 11.00 Wib jarak pandang pada 2500 meter, dan kembali 11.30 wib jarak pandang 3500 Meter.
\"Arah Angin Umumnya dari tenggara, dan kondisi cuaca masih kategori Smoke (asap)\" pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Polisman Sitanggang, mengatakan, dari data yang dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup (BlH) Provinsi jambi, indeks pencemaran udara di kota Jambi masih dalam batas kategori tidak mengganggu kesehatan. Karena untuk pencemaran udara berupa kabut asap , Kota Jambi saat ini berada dalam angka 0-70, jika angka nya sudah berada diatas 100 itu baru bisa dikatakan pencemaran udara yang mengganggu kesehatan.
\" Kalau sudah dikatakan berbahaya baru kita buat program pembagian masker kepada masyarakat, karena masker adalah cara pencegahan yang efektif\" sebut Sitanggang, saat dikonfirmasi via Ponselnya, Selasa (16/9).
Angka Indeks Pencemaran udara tersebut, yang bisa kita kategorikan masih dalam batas Normal, jadi tidak terlalu mengganggu kesehatan anak-anak.
\"Tetapi bukan berarti tidak berpengaruh, pasti ada pengaruhnya, namun tidak begitu signifikan\" Imbuhnya.
(dez)