Otomotif Tiongkok Sambut BBG
JAKARTA-Produsen otomotif Tiongkok tampil beda dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Dalam pagelaran yang mengusung tema Smart and Safe Mobility ini mereka mencanangkan kesiapan menyambut kehadiran Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai alternatif yang diyakini akan terjadi di negara ini.
Dua merek kendaraan asal negeri Tirai Bambu yang paling mengundang perhatian dalam menawarkan teknologi mesin berbasis BBG itu adalah Shacman dan FAW. Keduanya menempati area outdoor pada acara yang akan berlangsung sampai dengan 28 September di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, ini.
Direktur Marketing PT Shacmindo Perkasa, Satrio Mursandhi, menganalogikan bahwa berbicara soal BBG di industri otomotif Indonesia saat ini seperti kelahiran telur dan ayam, mana yang lebih awal muncul. \"Industri bertanya infrastrukturnya bagaimana? Pengambil kebijakan (pemerintah) bertanya marketnya ada atau belum? Akhirnya kita inisiatif lah, telurnya kita goreng dan sediakan ayamnya. Ini ayamnya sudah ada. Infrastruktur bagaimana, kita stimulate (mendorong pemerintah),\" ungkapnya ditemui di Kemayoran, Jakarta, akhir pekan kemarin.
Satrio menilai pemakaian bahan bakar konvensional yaitu bensin dan solar perlahan akan terus berkurang seiring kian terbatasnya stok minyak fosil itu. Sebaliknya BBG akan menjadi alternatif karena selain memiliki fungsi sama, harganya jauh lebih murah.
\"Kita juga yakin dengan pemerintah baru ini mudah-mudahan dan kita lihat ada keinginan memajukan bahan bakar gas. That\"s why kita bawa unit ini,\" kata dia.
Maka pihaknya optimistis produknya yang berupa dump truck dan head truck bermesin BBG itu akan diserap oleh pasar terutama konsumen yang sudah mulai berprinsip sama mengenai konversi BBG
Itu. Perusahaan dengan prinsipal Weichai Group asal Tiongkok itu akan bersaing dengan produsen kendaraan sejenis yang juga sudah mulai mengusung mesin BBG. \"Terutama dari Tiongkok juga sih,\" akunya.
Berdasarkan pengamatan Jawa Pos di lokasi IIMS, pabrikan lain yang juga menawarkan truck dengan mesin siap BBG adalah FAW. Ragam heavy truck yang dipajang di booth berlokasi tidak jauh dari Shacman ini penuh percaya diri dibubuhi tulisan BBG. \"Saya lihat pemerintah menyambut baik sih (insiatif produsen membawa produk bermesin BBG). Dengan adanya NGV (Natural Gas Vehicle) ini mereka akan melihat bahwa market sudah siap. Tinggal dibangun infrastrukturnya,\" ucap Satrio.
Secara terpisah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bertekad untuk semakin gencar membangun Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) untuk berbagai segmen pasar termasuk kendaraan. Khusus untuk mendorong percepatan konversi dari BBM ke BBG di sektor transportasi, PGAS berinisiatif untuk membangun SPBG dan Mobile Refueling Unit (MRU) di Jakarta dan Jawa Barat sebagai tahap awal.
Direktur Keuangan PGAS M. Riza Pahlevi Tabrani mengatakan saat ini perseroan telah mengoperasikan tiga unit SPBG di wilayah Pondok Ungu Bekasi, Ketapang (Jakarta Barat) dan Bogor serta menyuplai gas bumi untuk 14 SPBG di DKI Jakarta. \"Kami juga telah membangun dan mengoperasikan MRU di kawasan Monas, Waduk Pluit dan Pool Trans Jakarta Cawang. MRU yang disediakan PGN ini mampu melayani 500 kendaraan roda empat per hari. Hingga akhir tahun ini PGN menargetkan menambah lagi 12 SPBG atau MRU,\" ungkapnya saat Investor Summit dan Capital Market Expo 2014 di Jakarta, pekan kemarin.
Pembangunan infrastruktur gas bumi ini menurutnya sebagai upaya mendorong bahan bakar ini sebagai salah satu sumber energi utama dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM. \"Sebagai BUMN, PGN akan berusaha menjadi solusi bagi pemerintah dan masyarakat dalam mendorong penguatan ekonomi nasional melalui pemanfaatan gas bumi. Dengan sinergi dan dukungan semua pihak, PGN optimis program konversi energi ke gas bumi dapat terwujud sehingga masyarakat dapat menggunakan energi baik yang lebih efisien, aman dan ramah lingkungan,\" yakinnya.
(gen)