Adaptasi Karakter Power Ranger Jadi Superhero Lokal

Jumat 26-09-2014,00:00 WIB

Kegigihan Tujuh Anak Muda Melahirkan Komik Nusantaranger

 Mengenalkan keanekaragaman budaya lokal bisa melalui banyak cara. Misalnya, yang dilakukan sejumlah anak muda yang menamakan diri tim Nusantaranger. Mereka membuat jagoan sendiri yang kental beraroma Indonesia lewat komik.

 

 DHIMAS GINANJAR, Jakarta

 

 BOOTH di pojokan event Popcon Asia di gedung Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, menarik banyak pengunjung. Padahal, tidak ada dekorasi istimewa yang ditampilkan. Hanya poster-poster, kaus, serta jaket dengan gambar unik yang dipajang di dinding belakang. Stan seluas sekitar 1,5 x 1,5 meter itu jadi tambah sumpek karena hanya bisa diisi satu meja untuk membeber pernik-pernik yang dijual pemilik stan.

 Itulah booth milik anak-anak muda yang menamakan diri Nusantaranger. Booth tersebut menampilkan ikon jagoan baru ala Power Ranger versi Indonesia.

 \"Dulu saya dibesarkan dengan tokoh komik Gundala. Sekarang yang seperti itu nggak ada. Karena itu, kami ingin menampilkan ikon baru lewat lima tokoh yang mewakili lima pulau di Indonesia. Lima tokoh tersebut merepresentasikan bhineka tunggal ika,\" ujar Shani Budi Pandita, salah satu pencetus tokoh komik Nusantaranger, ketika ditemui Jumat (19/9).

 Bersama sang istri, Tamalia Arundhina, Shani mewujudkan ide unik tersebut. Dia lantas menunjukkan sebuah poster yang bergambar lima kesatria Nusantaranger. \"Kesatria Nusa Merah itu dari Jawa. Wujudnya kayak prajurit keraton. Dia melambangkan elang jawa,\" kata pria kelahiran Jakarta, 11 November 1982, itu.

 Nusa Kuning yang mewakili Pulau Sumatera merupakan wujud harimau sumatera. Kostum yang dikenakan juga beraroma baju tradisional Bumi Andalas. Untuk kesatria Nusa Hijau, kostumnya memiliki rompi yang biasa dikenakan suku Dayak. Hewan yang diwakili adalah orang utan.

 Kesatria berikutnya adalah Nusa Hitam. Dia merupakan wakil Pulau Sulawesi yang merupakan representasi anoa. Kemudian, kesatria terakhir, Nusa Biru, mewakili Bumi Cenderawasih. Wujudnya disimbolkan dengan ikan hiu gergaji. \"Satwa-satwa langka itu dimunculkan sebagai bentuk kampanye konservasi lingkungan hidup,\" terang lulusan Teknik Informatika Universitas Tri Sakti Jakarta tersebut.

 Shani punya impian, melalui Nusantaranger, orang-orang bisa memiliki pengetahuan lebih luas soal Indonesia. Misalnya, Jawa tidak hanya identik dengan badak jawa, tetapi ada hewan lain yang juga terancam punah, yaitu elang jawa.

 Sebenarnya konsep seperti itu ada sejak 2008, tetapi baru menjadi bentuk karakter Nusantaranger pada 2013. Supaya ide tersebut tidak menguap begitu saja, Shani melempar konsep ke Twitter. \"Saya kaget juga. Soalnya, feedback-nya cukup banyak,\" tuturnya.

 Ibarat bola salju, ide itu terus menggelinding makin besar. Dia yakin lima jagoan Nusantaranger tersebut akan terwujud. Hanya, saat itu Shani maupun Tamalia tidak bisa menggambar dengan baik.

 Lantas, dicarilah anak-anak yang \"pakar\" di bidang masing-masing. Maka, bergabunglah Sweta Kartika (ilustrator), Bisri Mustova (konsultan visual dan web designer), Hendranto Sastro (merchandise), Indra Arista (project manager), serta Keinesasih (penulis). \"Kami langsung melakukan riset, baca buku, terus blusukan ke museum-museum,\" terangnya.

Tags :
Kategori :

Terkait