Kemendikbud: Ada Perubahan Sistim Pengadaan
JAMBI – Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) mengakui pendistribusian buku kurikulum 2013 (K13) masih terhambat. Ini diakui langsung Bambang Indriyanto, Kepala Pusat Penelitian Balitbangda Kemendikbud RI.
“Memang kita akui masih ada kendala pendistribusian buku,” ujarnya, usai meresmikan Kampus Politeknik Jambi, Sabtu (27/9) lalu.
Akan tetapi, pihak Kementerian sedang melakukan pengendalian lebih ketat untuk menjamin bahwa buku tersebut sampai pada waktunya, ketika proses belajar mengajar sudah dilaksanakan. “Ada aspek managemen memang pada distribusi ini,” tegasnya.
Lanjutnya, ketika tidak ada lagi buku teks nantinya, akan ada buku induk yang dibuat oleh pihak Kementerian. Dengan harapan buku itu standar untuk seluruh Indonesia dan itu merupakan suatu kriteria minimum yang harus dipelajari oleh siswa.
“Ada perubahan dalam sistem pengadaan buku, yang dulunya itu pengadaan buku dilakukan oleh Kementerian, dan yang membiayai pihak Kementerian. Sekarang pengadaan itu dilakukan pihak Kementerian, tetapi pembayaran dilakukan oleh pihak sekolah melalui dana BOS dan pos buku,” terangnya.
Sebelumnya, banyak keluhan-keluhan sekolah terkait buku K13 yang belum datang di Kota Jambi. “Buku Kurikulum 2013 khusus untuk siswa SMA di Provinsi Jambi hingga hari ini belum datang. Buku tersebut telah sesuai dengan usulan Kepala Sekolah dan usulannya sejak tiga bulan yang lalu,” ungkap, Hazerwend, Kabid Dikmen Disdik Provinsi Jambi.
Hazerwend menjelaskan, pembayaran buku tersebut hingga saat ini belum dilakukan. Pembayaran baru dilakukan setelah buku diterima oleh pihak sekolah dari penyedia buku K13. “Pembelian melalui dana bos, peran Disdik Provinsi hanya mengkoordinir, pembayaran dilakukan oleh sekolah setelah buku diterima dari para penyedia,” tandasnya.
(fth)