MADRID-Matchday kedua Liga Champions berakhir dini hari tadi. Peta persaingan sudah mulai tergambar jelas. Sama seperti musim lalu, klub-klub asal Spanyol dan Jerman masih menjadi penguasa. Mereka masing-masing menguasai dua grup. Sementara itu, Inggris dalam bahaya karena hanya satu klub yang dengan nyaman duduk sebagai penguasa.
Dua klub Spanyol penguasa grup itu adalah Atletico Madrid dan Real Madrid. Dua rival sekota itu masing-masing menguasai grup A dan B. Mereka memimpin setelah membekuk lawan-lawannya di matchday kemarin. Atletico membekuk Juventus dengan skor tipis 1-0 sedangkan Real mengalahkan Ludogorets 2-1.
Sementara itu, wakil Jerman juga menguasai dua grup. Borussia Dortmund menguasai grup D sedangkan Bayern Muenchen grup E. Dortmund meraih tampuk kekuasaan sementara setelah membekuk klub Belgia Anderlecht 3-0 sementara Bayern mengalahkan CSKA Moscow 1-0.
Situasi berbeda dialami wakil Inggris. Peluang mereka di Liga Champions tidak sebesar dua negara tersebut. Dari empat wakil mereka, hanya Chelsea yang memimpin grup. Arsenal berada di peringkat kedua sedangkan Manchester City dan Liverpool sama-sama berada di peringkat ketiga.
Liverpool melorot setelah dikalahkan Basel 0-1 kemarin. Sedangkan City terpental dari dua besar gara-gara ditahan seri AS Roma sehari sebelumnya. \"Kami terlalu lembek. Kami membuat lawan terlalu mudah mengalahkan kami. Kami tidak bisa bermain seperti ini terus,\" keluh kapten Liverpool Steven Gerrard seperti dikutip Daily Record.
Kondisi di grup ini hampir sama dengan situasi para finalis dalam lima edisi Liga Champions terakhir. Dari sepuluh finalis, terbanyak dari Jerman sejumlah empat klub (Bayern dan Dortmund). Kemudian diikuti Spanyol dengan jumlah tiga klub (Barcelona, Atletico, Real). Sementara itu, Inggris hanya mengirim dua wakilnya (Chelsea dan Manchester United). Satu klub finalis lainnya datang dari Italia (Inter Milan).
Italia memang terus menerus inferior di Liga Champions. Hingga di matchday kedua pun wakil negeri piza itu tampil tidak meyakinkan. Kekalahan Juventus atas Atletico membuat peluang jawara Serie A itu belum aman. Sebab, semua klub di grup A mengoleksi sama-sama tiga poin.
Malmo yang dikalahkan Juventus 2-0 di matchday pertama ternyata mampu membekuk Olympiakos dengan skor serupa kemarin. Padahal, sebelumnya Olympiakos mengalahkan Atletico 3-2.
Tentu saja hasil itu disayangkan allenatore Juve Massimiliano Allegri. Menurut dia, Juve layak membawa pulang poin. Sebab, mereka lebih banyak menguasai bola (60 persen). Masalahnya, Juve bahkan sebiji pun tidak menghasilkan tembakan ke gawang. Praktis, kiper Atletico Miguel Angel Moya tidak bekerja terlalu keras kemarin.
\"Kami sudah tahu kekuatan dan kelemahan kami dan Atletico. Kami membuat mereka hanya memiliki sedikit peluang. Tapi, mereka sangat sulit ditembus. Mereka menutup semua ruang kemudian menghajarmu dengan serangan balik,\" kata Allegri seperti dikutip Football Italia.
Padahal, dalam laga tersebut Atleti\"sebutan Atletico\"sedang dalam posisi tertekan. Poin mereka nol setelah dibekuk Olympiacos. Juve yang hanya membutuhkan hasil seri untuk menguasai klasemen diredam Koke dkk dengan pressure ketat.
Pasukan Diego Simeone juga tak segan untuk bermain keras. Beberapa kali upaya serangan balik harus berakhir dengan pelanggaran. Juve pun terpancing. Sebanyak delapan pemain dari kedua kubu diganjar Wasit Felix Brych (Jerman) dalam laga tersebut.
\"Kami berusaha menang. Tapi sangat sulit. Kami berusaha terus mengendalikan bola untuk membatasi mereka. Tapi, mereka bertahan dengan baik. Mereka berusaha mengacaukan kami dengan pelanggaran. Mereka juga mengacak-acak pertahanan kami,\" katanya.
(aga)