SURABAYA - Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus (HBA) dianugerahi baret dan brevet Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh Jenderal TNI, Dr Moeldoko. Penganugerahan baret dan brevet tersebut dilaksanakan dalam Upacara Pembaretan dan Penyematan Brevet TNI kepada Para Gubernur Seluruh Indonesia Sebagai Mitra TNI, bertempat di Markas Komando Armada di Wilayah Timur (Mako Armatim), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Senin (6/10).
Pembaretan dan Penyematan Brevet TNI ini diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 TNI.
Dalam amanatnya, Panglima TNI, Jenderal TNI, Dr Moeldoko menyampaikan, Pembaretan dan Penyematan Brevet TNI ini sebagai penegasan penganugerahan sebagai Warga dan Keluarga Kehormatan TNI kepada para gubernur se Indonesia.
Moeldoko menyatakan, dengan dilantiknya para gubernur sebagai Warga Kehormatan TNI, maka para gubernur menjadi Mitra TNI dalam pertahanan wilayah di daerah.
Selain itu, Moeldoko mengatakan, para gubernur dipersilahkan menggunakan baret yang disematkan tersebut untuk mengambil apel apapun, yang berkaitan dengan TNI.
Dalam sesi konferensi pers, Moeldoko mengemukakan, yang diperlukan adalah bagaimana membangun kolaborasi dan aliansi strategis TNI dengan Pemerintah Daerah melalui gubernur.
Moeldoko mengungkapkan bahwa kolaborasi dan aliansi strategis itu tidak mungkin dicapai kalau tidak ada kedekatan TNI dengan gubernur.
\"Apabila seluruh sumber daya nasional disatukan, maka Indonesia akan kuat,\" sebut Moeldoko.
Dikatakan Moeldoko, dalam strategi TNI, pulau-pulau terluar diutamakan, dan jika suatu pulau atau daerah diserang, maka penduduk pulau itu harus mempertahankannya mati-matian. \"Gubernur bersama TNI yang ada di daerah berjuang habis-habisan untuk mempertahankan wilayah,\" ujar Moeldoko.
Moeldoko menegaskan, pembaretan dan Penyematan Brevet TNI ini bukan upaya militerisasi, tetapi membangun pemikiran yang memikirkan aspek pertahanan secara bersama-sama.
Ketua Umum Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Dr.H.Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH, dalam sambutannya menyatakan, prosperity (kemakmuran) dan security (keamanan dan stabilitas) merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. \"Di situlah posisi kemitraan TNI dan gubernur,\" sebut Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul Yasin Limpo berharap agar seluruh komponen yang ada bisa diatur, sesuai dengan konstitusi.
\"Daerah dan negara akan maju hanya jika daerah mampu membangun kemakmuran dan stabilitas,\" tutur Gubernur Sulawesi Selatan ini.
Syahrul Yasin Limpo juga menyatakan bahwa negara akan menjadi negara besar jika tata kelola tidak hanya di pusat, tetapi juga menyebar ke daerah.
Sebelum Upacara Pembaretan dan Penyematan Brevet TNI ini, dilaksanakan acara yang diikuti oleh para gubernur se Indonesia, dengan rangkaian 1. Sosialisasi Undang-Undang tentang TNI oleh pejabat TNI di Bandara Juanda, 2. Para gubernur dan pejabat tinggi TNI naik helikopter dari Bandara Juanda ke Mako Armatim, 3. Dari lokasi heli pad, berlari menuju lokasi latihan menembak, 4. Didampingi oleh para instruktur tembak dari TNI, para gubernur melakukan latihan menembak, dan 5. Para gubernur naik perahu karet.