JAMBI – Nasib mega proyek yang sudah dirancang pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sejak empat tahun terakhir kini dipertanyakan. Karena, ada proyek yang digembar-gemborkan tersebut, belum dikerjakan hingga sekarang. Seperti pembangunan jembatan layang (fly over) di Simpang Mayang Kota Jambi.
Selain itu, jembatan pedestarian sendiri, sampai kini juga belum tersambung. Meski HBA sudah mewanti-wanti dinas PU untuk menyelesaikannya Desember mendatang.
Proyek strategis berupa pembangunan jembatan Ujung Jabung kini juga disorot. Menjelang akhir masa jabatan Gubernur tersebut, proyek-proyek ini kiranya wajib digenjot. Termasuk pembangunan Bandara STS Jambi.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Jambi sendiri sudah mengajak setiap elemen masyarakat mensukseskan pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini. Dikatakan HBA, Pelabuhan Ujung Jabung tersebut dibangun sebagai langkah mensejahterakan rakyat di Provinsi Jambi, yang nantinya bisa dijadikan urat nadi perekonomian di Provinsi Jambi.
\"Marilah sama-sama kita sukseskan pembangunan Samudera Ujung Jabung ini, tidak ada kepentingan politis sama sekali di dalamnya, semata-mata untuk kepentingan masyarakat Jambi,\" ujar HBA. Menurut HBA, dengan ditetapkannya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dipastikan nantinya akan banyak potensi ekonomi yang dapat dinikmati oleh masyarakat Jambi.
Berdasarkan progres yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi, Fauzi Ansori, saat ini pihaknya tengah melakukan pengerjaan akses jalan pada segmen 3 dan 4. \"Saat ini kita tengah melakukan pengerjaan jalan tahap pelapisan geotek di segmen tiga dan empat, sambil menunggu pembebesan lahan 1, 2, 5 hingga 7,\" ujar Fauzi Ansori.
Menurut Fauzi, keterlambatan pembebasan lahan pada beberapa segmen tersebut, karena panjangnya proses yang harus ditempuh pihaknya. \"Berdasarkan Perpres No 71, proses pembebasan lahan ini memang banyak sekali prosedurnya, dari proses publikasi kemasyarakat, penetapan harga, hingga pengukuran dan pematokan,\" sebutnya.
(fth)