Mengikuti Kunjungan Guru Favorit Jambi Ekspres ke Singapura, Malaysia dan Thailand (2)
HARI kedua di Singapura, 14 orang guru favorit Jambi Ekspres, diajak mengunjungi dua sekolah. Bagaimanakah perjalanan mereka ?
MOHD HARAMEN dan FAUZI YOSI ESISKA, Singapura
PAGI-pagi betul, waktu 08.00 Wib, para guru sudah harus cek out dari hotel tempat menginap di Seregie Road, Singapura. Bus yang membawa rombongan sudah menanti tepat di depan hotel Franggie dimana para guru menginap semalam.
Tujuan pertama kunjungan pagi kemarin yakni Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Dari tempat penginapan kira-kira ditempuh perjalanan sekitar 30 menit. Bus yang membawa rombongan pagi itu bisa melaju dengan kencang. Tapi karena peraturan Singapura yang ketat, tetap saja tidak bisa melebihi 60 KM per jam. Apalagi ugal-ugalan seperti di Jambi. Bukan saja ditilang, tapi juga didenda hingga jutaan rupiah.
Di kiri kanan perjalanan, ditumbuhi pepohonan yang rindang. Karena sepertinya pemerintah Singapura memang sangat konsen dengan penghijauan. Sehingga sejengkal tanahpun tak ada yang kosong selalu hijau dengan pepohonan.
Jalanan Singapura yang muluspun membuat para guru nyaman selama perjalanan menuju SIS tersebut.
Di SIS, para guru sudah ditunggu oleh Drs Agus Triyanto, MMPd. Dia adalah kepala sekolah di situ. Bapak yang berasal dari Jawa Tengah ini, baru enam bulan menjadi kepala sekolah di tempat tersebut. Sebelumnya, dia pernah menjadi kepala SMK Muhammadiyah di Jateng.
Agus menerima rombongan guru favorit dengan ramah. Rombongan diterima di aula lantai 2 sekolah tersebut. Sekolah yang berdiri di lahan seluas kira-kira tiga ha tersebut, terdiri dari banyak lembaga pendidikan. Mulai dari TK, SD,SMP,SMA, UT hingga kursus.
“Jadi kami disini tidak ada waktu untuk libur, Minggupun diisi dengan kursus bahasa, menjahit dan lain-lain bagi TKW,” ucap Agus.
Guru disini terdiri dari 15 orang termasuk kepala sekolah. Jumlah muridnya juga tidak banyak seperti sekolah di Jambi. Kalau di Jambi satu SMA bisa memiliki siswa ribuan, di SIS, mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, jumlah siswanya hanya 148.
“Jumlah murid TK disini hanya 2 orang, “ ceritanya.
Pada SIS setiap hari Rabu, ada bulan bahasa. Dimana pada hari itu, diberlakukan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
“Agar anak Indonesia di sini mengenal bahasanya. Karena di sini bahasa Inggris sudah biasa. Makanya setiap pagi kita wajibkan siswanya menyanyikan lagu Indonesia Raya,” tuturnya.
Untuk hari Kamis, sebutnya, di sekolah tersebut ada Career Day. Dimana para siswa dimotivasi untuk menjadi sukses.
“Kebetulan disini ada mantan Pilot Pesawat Kepresidenan Brunei yang mau mengajar. Dia memulai karirnya dari seorang porter di bandara,” ceritanya.
Dengan adanya Career Day ini lanjutnya, anak-anak bisa termotivasi untuk menjadi manusia from zero to hero dan from nothing to anyting.
“Karena memang di atas dunia ini Tidak ada yg sempurna kecuali guru SD,” selorohnya.
Untuk Jum”at sendiri lanjutnya, di SIS ada acara ekstrakurikuler. Kegiatan ini untuk mereklaksasi murid-murid yang sudah belajar selama 5 hari dalam seminggu.