JAKARTA - Menipisnya cadangan BBM bersubsidi membuat pemerintah bergerak cepat. Kemarin (29/10) sejumlah Menteri Koordinator (Menko) dan menteri menggelar rapat terbatas di kantor Wakil Presiden. Pertemuan itu membicarakan rencana kenaikan BBM serta pembagian kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar, dan kartu indonesia sejahtera.
Tepat pukul 14.00, beberapa Menko dan menteri datang satu per satu. Seperti Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Sedangkan rombongan menteri yang hadir adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara. Selain itu Dirut Pertamina Muhammad Husen juga tampak mengikuti rapat.
Sampai di kantor Wapres, mereka langsung masuk ke dalam ruang rapat. Mereka enggan memberikan statemen awal. Seperti Sofyan Djalil. Ketika ditanya rapat itu apakah membahas kenaikan BBM, dia tidak menjawab secara detil. \"Ya terkait BBM. Semuanya lah. Kan kemarin rapat antar Kemenko. Sekarang rapat antar Kementerian,\" ujar pria yang saat itu mengenakan kemeja putih lengan pendek.
Berbeda dengan Puan Maharani. Putri Megawati Soekarno Putri itu lebih terbuka. Dia menjelaskan bahwa rapat itu akan membahas subsidi minyak. Namun ketika ditanya lebih jauh apakah harga BBM akan naik, cucu Bung Karno itu enggan menjabarkan secara detil. \"Nanti saja. Sesudah rapat,\" ucapnya.
Rapat tertutup itu tidak berlangsung lama. Tepatnya pukul 15.15, sejumlah menteri meninggalkan ruang rapat. Ketika di desak wartawan, akhirnya Sofyan Djalil dan Puan Maharani pun mau menggelar keterangan dihadapan wartawan.
Dalam penjelasannya, Sofyan mengatakan bahwa rapat koordinasi itu membahas koordinasi kementerian koordinator. Selain itu membahas masalah ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Untuk masalah ekonomi, Sofyan mengatakan pembahasan diarahkan pada subsidi BBM. Sedangkan untuk kesra, pemerintah akan membagikan\" kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar dan kartu indonesia sejahtera. \"Seputar itu yang kami bahas,\"paparnya.
Menurut kabar, pemerintah akan menaikkan BBM per 1 januari 2015. Karena subsidi BBM sudah tidak bisa lagi ditangani oleh Pemerintah. Sebagai kompensasi dari kenaikan BBM, pemerintah memberikan tiga kartu itu.
Ketika ditanya, Sofyan mengatakan bahwa pemerintah belum membahas sampai sedetil itu. Menurut dia kenaikan BBM belum bisa dipastikan. Pasalnya kuota BBM bersubsidi menurut dia cukup sampai akhir tahun. \"Cadangan BBM subsidi cukup sampai akhir tahun,\" paparnya.
Selain itu, dia menolak jika tiga program kesra itu sebagai kompensasi dari kenaikan BBM. Menurut dia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Sejahtera sudah dijanjikan Jokowi-JK sejak kampanye.\"Itu janji presiden dan wakil presiden saat kampanye. Kami jalankan,\" terangnya.
Hal itu diperkuat dengan penjelasan dari Puan. Menurut dia, kartu itu akan dibagikan pada awal bulan November tahun ini. Tepatnya tanggal 7 november. Total penerima kartu itu mencapai satu juta jiwa. Tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Puan, kartu itu mengkover warga yang belum tercover oleh Jamkesmas. Pembagiannya lewat PT Pos dan Bank Mandiri. Untuk kreteria keluarga yang menerima merupakan keluarga pra sejahtera. \"Datanya kami dapat dari kepala daerah setempat,\" ujarnya.
Menurut ketua Fraksi PDIP itu, kartu ini berbeda dengan yang lain. Pasalnya, orang bisa menggunakannya saat tidak sakit. \"Untuk preventif pencegahan sakit bisa digunakan,\" jelasnya.
Namun, kejelasan justru datang dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Menurut Bambang, BBM dipastikan naik sebelum Januari 2015. \"Kenaikan BBM sebelum tanggal 1 Januari 2015,\" tuturnya.
Ditanya apakah kenaikan BBM itu sesudah peluncuran tiga kartu itu? Bambang enggan menjawab. Menurut dia pemerintah terus fokus pada program perlindungan sosial yang tepat sasaran.