Bakri & Sutan Fokus Kerja, Handayani Kepikiran Stafnya

Rabu 05-11-2014,00:00 WIB

Kisruh Senayan di Mata Anggota DPR RI Dapil Jambi

Konflik antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) berdampak ke banyak hal. Salah satunya soal gaji dan honorium  yang molor. Sebanyak 560 anggota dewan, termasuk wakil rakyat asal Jambi ikut merasakan hal itu. Bagaimana  mereka melihat kisruh di tubuh parlemen ?

PERLANDES, JAKARTA

Laki-laki berusia 56 tahun ini duduk sendiri di Cafetaria gedung fraksi DPR-RI. Dia nampak serius memilih menu makan siangnya. Makanan yang dipilih sederhana: sop bakso, sambal telor dan buah segar. Tak lama kemudian, suara beratnya terdengar.
\"Ayo, silakan. Apa yang bisa saya bantu. Tapi sambil makan siang saja biar lebih santai,\" sapa H. Bakri kepada kantor berita radarpena.com, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (04/11). Politisi PAN ini adalah incumbent yang duduk di Senayan mewakili Provinsi Jambi.
Dia memilih meja yang ada di dalam ruang makan anggota dewan DPR RI yang terpisah dari ruangan lainnya. Tak lama, makanan yang dipesannya datang. Pengusaha yang mengenakan jas biru dongker itu pun langsung menyantap menu makan siangnya. \"Siapa bilang aktivitas DPR nggak ada. Buktinya saya padat. Tak ada waktu luang sedikitnya kecuali jam istirahat,\" jelas Bakri.
Dia mengaku baru selesai rapat paripurna membahas masalah nomenklatur kementerian yang diajukan pemerintah. Politikus yang sudah bergabung dengan PAN selama 15 tahun ini cukup vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya dalam memajukan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia. \" Kalau pengaruh terhadap kinerja itu pasti. Tetapi masalah kisruh tersebut sudah mulai ada titik terangnya. Salah satu harus mengalah, kalau nggak yang mau tidak akan selesai-selesai,\" sebut anggota dewan yang lagi-lagi duduk di komisi V ini.
Saat ditanya soal gaji yang molor, Bakri hanya tersenyum. Menurutnya persoalan gaji adalah tupoksi Setjen DPR RI. \" Itu kan urusan Setjen DPR. Tidak ada kaitannya dengan paripurna,\" pungkas mantan Ketua Hipmi dan Gapensi Provinsi Jambi ini.  
Di sela-sela wawancara, Bakri disapa oleh H.A.R Sutan Adil Hendra. Dia adalah politisi Partai Gerindra yang juga wakil rakyat dapil Jambi. Sutan Adil pun langsung duduk bergabung dengan Bakri sambil membawa santap siangnya. \" Aktifitas kita tetap berjalan walaupun disebut-sebut sedang kisruh kita tetap menjalankan tugas-tugas sebagai dewan. Seperti membahas kemitraan dengan beberapa kementerian. Tidak ada kata nganggur di KMP,\" tegas  Sutan Adil.
Pria kelahiran Sumut 2 Agustus 1968 ini juga tidak terlalu mempermasalahkan gajian yang molor. \"Saya tidak memikirkan gaji, tetapi saya duduk bisa sampai kesini berkat masyarakat Jambi. Yang saya pikirkan bagaimana bisa ikut andil mensejahterahkan masyarakat Jambi.  Contohnya sekarang saya duduk di komisi X  yang membidangi masalah pendidikan,\" kata Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi ini. Dia mengaku akan memperjuangkan supaya Jambi mendapat anggaran pendidikan dan pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh kabupaten dan kota.
Terpisah, anggota KIH dapil Jambi, H. Handayani yang ditemui di ruang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di lantai 21 gedung Nusantara I Komplek Senayan. Handayani mengaku baru selesai mengikuti rapat fraksi. Di ruangan berukuran 6 x 4 Meter bernomor 2113 tersebut, Handayani sehari-hari menjalani aktivitasnya sebagai wakil rakyat. \"Baru saja fraksi tentang ISIS,\"  kata Handayani.
Dia membenarkan banyak agenda pekerjaan yang tersendat. Namun, Fraksi maupun individu bisa melakukan suatu pekerjaan untuk masyarakat didasari inisiatif masing-masing. \" Kita bisa melakukan kerja secara informal seperti pertemuan dengan beberapa instansi bahkan secara personal. Saya sering melakukan pertemuan dengan forkompinda Jambi untuk membahas masalah Kesehatan sesuai dengan komisi IX  yang saya tempati sekarang. Kalau kita hanya terfokus pada kisruh ini mendingan gak usah ke Sanayan. Tidur aja di rumah\" ujar Handayani yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi.
Soal gaji, politikus yang memiliki sekolah tinggi kesehatan terkemuka di kota Jambi ini, mengungkapkan bahwa gajinya tidak bermasalah. Setjen DPR sudah ditransfer ke rekeningnya. Namun gaji staf ahli dan asistennya masih tersendat. Ini terjadi karena belum tuntasnya alat kelengkapan dewan (AKD). Untuk itu ia berharap kisruh yang terjadi segera selasai.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait