JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Effendi Simbolon dengan tegas meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereshuffle tiga menteri bidang ekonomi karena keberadaan mereka di kabinet dapat membahayakan negara dengan menimbulkan mafia baru di bidang energi.
Ketiga menteri tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Sumarno. Dalam hemat pengamat politik senior Muhammad A S Hikam, tuntutan reshuffle kabinet yang disuarakan Effendi tersebut bisa dianggap lebay atau call tinggi belaka. Tetapi setidaknya, menurut dia, fenomena ini merupakan indikator betapa seriusnya ketidak harmonisan hubungan antara Jokowi dengan sebagian tokoh partai pengusungnya.
Apalagi belakangan, selain Effendi, ada beberapa politisi PDI Perjuangan lainnya yang menentang kebijakan Jokowi.Terkait rencana kenaikan harga BBM misalnya, ada nama Rieke Diah Pitaloka.
“Ketidakserasian ini juga merupakan resonansi dari perasaan tidak puas yang muncul di daerah-daerah. Jelaslah bahwa ini merupakan sebuah kendala politik yang harus diselesaikan oleh Presiden Jokowi,” katanya.
Jika ketidakpuasan ini berlarut-berlarut dan bahkan menguat, menurut doktor politik lulusan Hawai University ini, maka akan mengganggu Jokowi dalam menjalankan pemerintahan.
“Ini akan semakin membebani presiden Jokowi dan kabinet kerja yang saat ini juga masih belum bisa bekerja normal karena krisis di DPR antara Koalisi Indonesia Hebat versus Koalisi Merah Putih,” katanya.
Sebelumnya, Effendi Simbolon meminta Presiden Jokowi agar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Sumarno agar dilukir alias direshuffle. Dia menuding Rini Soemarno yang dikenal sebagai orang dekat Megawati Soekarnoputri dan kroni-kroninya sebagai orang-orang yang “hendak menguasai tujuh bidang energi di Indonesia.”
Menurut dia, mempertahankan tiga menteri ini di kabinet hanya akan membebani sekaligus merusak pemerintahan Jokowi-JK.
(jpnn)