Transportasi Naik, Harga Sembako Meroket

Rabu 19-11-2014,00:00 WIB

PASCA kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), pengusaha angkutan umum langsung naikkan tarif.  Pantauan koran ini di loket Ayu transport, rute Jambi- Kerinci yang biasanya Rp 120 ribu, kini

menjadi Rp 155 ribu. \"Kalau mobil APV dari Kerinci ke Padang
biasanya Rp 110 ribu sekarang naik menjadi Rp 130 ribu,\" ujar salah
seorang karyawan Loket Ayu transport

Angkutan kota juga langsung naik Rp. 1000. Sedangkan di kabupaten, angkutan desa juga naik. Misalnya, Semurup-Sungaipenuh yang dulu Rp 5 ribu, kini naik menjadi Rp 7 ribu.

Sementara itu harga kebutuhan pokok juga meningkat. Pantauan Jambi Ekspres di Pasar Tanjung Bajure Sungaipenuh, harga kebutuhan pokok yang naik seperti cabe tembus Rp
100 ribu per Kg. Padahal sehari sebelumnya Rp 80 ribu per Kg,
sedangkan harga beras dari Rp 140 ribu menjadi Rp 160 ribu sampai Rp
175 ribu per kaleng.
Sedangkan harga sembako lainnya seperti minyak sayur dan ayam potong
masih normal. \"Harga bahan pokok lainnya, seperti minyak sayur masih
normal, belum kita naikkan,\" ujar Evi, pemilik toko Evi.
Pantauan di beberapa SPBU di Kota Sungaipenuh, tidak ada SPBU yang
antreannya panjang, malah SPBU di Pelayang Raya sepi.
Disisi lain, pedagang juga terpaksa menaikkan harga barangnya, karena
kenaikan BBM. Fit, salah seorang pemilik warung kopi di Pasar Beringin
Sungaipenuh mengatakan, karena kenaikan BBM dirinya terpaksa menaikkan harga barang dagangannya. \"Harga cabe dan beras sekarang naik,
terpaksa uni menaikkan harga barang,\" ujarnya.
Sementara itu Sulaiman, salah seorang petani padi di Kerinci mengaku
petani mulai kesulitan dengan naiknya harga BBM. Pasalnya, untuk
menggarap lahan sawah dirinya biasa menyewa hand traktor.
Azis salah seorang pemilik rumah makan dikomplek perkantoran tidak terkejut dengan naiknya BBM. Menyiasati naiknya harga kebutuhan yang dipastikan melonjak, diapun memilih menaikan harga satu porsi kepada pelanggannya.
\"Kalau masih harga yang sama pasti rugilah,\" katanya.
Dikatakannya, saat in satu porsi dihargai Rp 13 ribu, setelah BBM naik harga satu porsi makanan akan dinaikannya Rp 1000 sampai Rp 2000. Kenaikan harga porsi makanan pun sudah diberitahukan kepada pelanggannya.
\"Pelanggan memahami kenapa saya naikan harga, asal tidak memberatkan,\" tukasnya.
Dari Kabupaten Muarojambi dilaporkan bahwa dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) telah terasa bagi masyarakat Muarojambi, dimana para pedagang makanan terpaksa menaikkan harga jualannya.
Pak De misalnya, pemilik warung makanan di Sengeti-Muarojambi itu, dipaksa menaikkan harga dagangan sebesar Rp.1000.
\"Teh biasanya saya jual Rp.3000, sekarang saya jual Rp.4.000, itu terpaksa karena minyak naik,\"ujar Pak De
Selain teh, Pak De juga menaikkan harga makanan, jika sebelumnya, nasi ayam dia jual dengan harga Rp.10 ribu namun sekarang dinaikkan Rp.1000.\"Semua jenis makanan dan minuman saya naikkan Rp.1000. Tadi istri saya belanja, bahan pokok juga mulai naik. Cabe saja sekarang sudah Rp.80 ribu, mau tidak mau, kami terpaksa harus menaikkan harga jualan,\"sungut Pak De.

Sementara itu Yusuf, salah seorang warga ditemui di SPBU bukit baling KM 30 jalan lintas timur sumatera saat mengisi bensin motornya mengatakan, dirinya merasa sangat keberatan dengan berlakunya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM ini. \"Tambah berat saja bensin naik ni. Biasanya, beli 20 ribu tangki motor penuh, sekarang tidak lagi,\" katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Dodi Irawan ST MT, Kepala dinas koperasi perindustrian dan perdagangan, (koperindag) Muarojambi, tidak bisa berkomentar banyak terkait naiknya harga BBM. \"Semuanya merupakan kebijakan pemerintah pusat. Kita ikut saja, meski harga bahan pokok dan komoditi dipasar-pasar di Muarojambi, bakal naik.\" ujar Dodi

Salah seorang penjaga SPBU Edy menyampaikan, semenjak di umumkan BBM naik oleh Presiden, SPBU menjadi Sepi. \"Tidak tahu lah bang, pokoknya hari ini sepi, tidak seperti biasanya,” katanya.

 

Sejumlah masyarakat mengeluhkan adanya kenaikan BBM tersebut, Faisol salah seorang warga ketika dijumpai kemarin (18/11) di SPBU mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat masaryakat mengeluh karena tidak sesuai dengan pendapatan. “kami selaku masaryakat kecil sangat mengeluh, kenaikan harga BBM tidak seimbang dengan Pendapat kami, seharusnya pemerintah harus berpikir dulu, kalau mau naikan harga BBM,” ungkap Faisol.

Akibat kenaikan harga BBM, harga beras dipasar Sarolangun naik, dalam tinjauan dipasar Sarolangun, harga beras naik, tidak seperti biasanya
Udin salah seorang penjual beras dipasar sarolangun menyampaikan kenaikan harga beras dikarenakan adanya kenaikan harga BBM. “harga beras naik 10 ribu, dari harga biasanya, biasanya kalau kami jual beras Belida Rp 190 ribu per 20 kg, sekarang hampir Rp 200 ribu per 20 kg,” jelas Udin‎.

Kadis Pehubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, ketika dihubungi kemarin, mengaku belum ada ketentuan resmi yang mengatur kenaikan tarif angkutan umum. ‘’Belum ada kenaikan, kita masih akan membahasnya,’’ jelas Endang.

Terkait kenaikan tarif yang dilakukan sepihak oleh pengusaha travel menurutnya tidak diperbolehkan.
‘’Kalau untuk menaikkan tarif harus ada ketentuan resmi, dan itu perlu dibahas dengan melibatkan berbagai pihak,’’ jelasnya.

(feb/era/yos/dik/bjg)

Tags :
Kategori :

Terkait