Meski begitu, harga bensin dan solar selalu menjadi topik yang sering dibicarakan dan digosipkan di Vietnam. \"Klub-klub motor sering mengadakan diskusi terbatas tentang harga bensin. Orang-orang juga pasti membicarakan saat harga bensin naik. Itu sudah seperti \"makanan\" sehari-hari juga buat kami. Kami harus isi bensin untuk bekerja,\" tambahnya.
Berdasar data Global Petrol Prices, harga BBM di Vietnam antara Agustus hingga November tahun ini rata-rata USD 1,13 per liter. Masih berdasar data yang sama, harga BBM di negara lain seperti AS saat ini USD 0,83 per liter; Kanada (USD 1,2 per liter); Selandia Baru (USD 1,72 per liter); Jerman (USD 1,8 per liter); dan Inggris (USD 1,93 per liter). Data tersebut diolah dari sumber resmi pemerintah, regulator khusus, perusahaan minyak, dan lain-lain.
Dari pengamatan Jawa Pos, di Hanoi tersedia cukup banyak SPBU. Hampir di setiap kilometer bisa ditemukan SPBU. Sektor hilir migas itu, tampaknya, masih berada dalam cengkeraman pemerintah. Hal tersebut terlihat dari penguasaan SPBU oleh perusahaan minyak milik pemerintah, yaitu Vietnam National Petroleum Corporation atau Petrolimex, yang mencapai 60 persen. Ada pula pemain lain seperti Military Petroleum Corporation (MPC) dan Comeco Company.
Kondisi SPBU di Vietnam secara umum lebih buruk jika dibandingkan dengan SPBU di Indonesia. Mesin-mesin SPBU di Vietnam tampak usang dengan teknologi lama. Setiap mesin ditunggui seorang petugas. \"Yang antre di pom bensin di sini paling sepeda motor. Belinya sedikit saja, paling VND 50.000\"VND 100.000. Tapi, jumlah yang beli jutaan,\" jelas Precurement Manager Thang Long Cement Company (TLCC) Soenaryo saat ditemui di kantornya.
Yang membedakan SPBU di Vietnam dengan di Indonesia adalah luas areanya. Di Vietnam, SPBU umumnya hanya memiliki 2\"4 mesin pengisian dan luas areanya hanya cukup untuk mengisi satu mobil. Mobil lain terpaksa menunggu di pinggir jalan sebelum mendapat giliran. \"Tidak seperti di Indonesia yang bisa untuk parkir puluhan truk. Di sini, pom bensin nyempil di pinggir-pinggir jalan,\" ungkap pria asal Surabaya tersebut.
(*/c5)